Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Uang Beredar Tembus Rp8.928 Triliun Selama Lebaran

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi uang beredar pada April 2024 tumbuh 6,9% dari Maret 2024 yang senilai Rp8.888,4 triliun.
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp8.928 triliun pada April 2024 atau bertepatan dengan periode Idulfitri/Lebaran.

Posisi M2 tersebut tercatat lebih tinggi secara nominal dari Maret 2024 yang senilai Rp8.888,4 triliun. Meski demikian, pertumbuhan M2 pada April yang sebesar 6,9% (year-on-year/yoy) lebih rendah dari Maret yang mencapai 7,2%. 

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit [M1] sebesar 5,5% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,5% (yoy),” tulis Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin (27/5/2024). 

Erwin menjelaskan perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Uang kartal yang beredar di masyarakat selama masa Lebaran tersebut mencapai Rp943,2 triliun atau tumbuh 5,3% (yoy), setelah tumbuh 14,5% pada Maret 2024. 

DI sisi lain, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 46,8% terhadap M1, tercatat senilai Rp2.305,2 triliun pada April 2024, tumbuh 4,8% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6% (yoy).

pada April 2024 tetap tumbuh. Posisi M2 pada April 2024 tercatat sebesar Rp8.928,0 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,5% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,5% (yoy).

Sementara itu, Erwin juga menyampaikan perkembangan M2 pada April 2024 utamanya dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

Penyaluran kredit pada April 2024 tumbuh sebesar 12,3% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (yoy). 

BI mencatat tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 25,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2024 sebesar 17,9% (yoy). 

Sementara aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper