Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai penyaluran pembiayaan yang diberikan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian punya peran penting mendorong usaha mikro kecil bisa naik kelas.
"Kontribusi Pegadaian dan PNM memang sangat dirasakan karena melihat data penyaluran kredit UMKM secara agregat pada Juni 2024 sektor usaha mikro itu mengalami pertumbuhan 10%. Ini berdasarkan data Bank Indonesia," katanya kepada Bisnis, Selasa (30/7/2024).
Bhima menambahkan pertumbuhan penyaluran kredit skala mikro melebihi rata-rata penyaluran kredit UMKM yang sebesar 6,7% secara tahunan pada Juni 2024.
Menurutnya, besarnya kucuran pembiayaan ke sektor mikro ini menjadi indikasi sektor usaha mikro menjadi salah satu yang paling cepat pulih pasca pandemi Covid-19.
"Dan ini dibantu juga penyaluran pinjaman-pinjaman program atau penugasan [BUMN]," kata dia.
Apalagi, sektor usaha mikro sebagian besar didominasi oleh pekerja informal. Karena itu, Bhima menilai dukungan pembiayaan menjadi sangat penting untuk menyasar industri skala rumah tangga di pelosok desa.
Baca Juga
Dengan naik kelasnya usaha mikro ini, lanjutnya, pada gilirannya akan menahan arus urbanisasi tenaga kerja menuju kota-kota besar.
"Karena struktur saat ini 99% bentuk usaha UMKM adalah mikro. Jadi perlu ada dorongan lebih besar lagi sehingga bisa naik kelas, dan bahkan usaha mikro ini diharapkan bisa menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja dan mencegah terjadinya urbanisasi tenaga kerja ke perkotaan," tegasnya.
Sebagai informasi, anggota Holding BUMN ultramikro tersebut pada semester I/2024 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp122,02 triliun, naik 10,55% (year-on-year/yoy) dibanding semester I/2023 sebesar Rp110,37 triliun.
PNM mencatat penyaluran pinjaman mencapai Rp45 triliun, terdiri dari pinjaman yang diberikan Rp43,873 triliun dan pembiayaan modal Rp1,127 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,12% (yoy) dari Rp42,8 triliun pada Juni 2023.
Sementara itu, Pegadaian mencatat pinjaman yang diberikan sebesar Rp77,02 triliun pada paruh pertama 2024, tumbuh 13,99% dari Rp67,57 triliun pada Juni 2023.