Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat Chairul Tanjung Kuasai 5 Bank, Intip Kinerja Laba Semester I/2024

Konglomerat Chairul Tanjung melalui PT Mega Corpora secara langsung maupun tidak langsung menguasai lima bank di Tanah Air.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Hal ini, kata Indra, dilakukan untuk mendukung strategi pengembangan produk, layanan dan customer engagement/experience (Good Costs).  

Dia merinci bahwa belum lama ini, BBHI telah menyelesaikan pembangunan Data Center sebagai tulang punggung infrastruktur TI yang baru, di samping terus melakukan pengembangan TI lainnya.  

Di samping itu, bank juga terus menerus mengantisipasi kondisi rawan terhadap kejahatan cyber crime yang dapat mempengaruhi pendapatan dan reputasi bank melalui peningkatan sistem keamanan digital secara komprehensif. 

Pihaknya juga melakukan peningkatan kualitas SDM agar lebih kompeten dalam upaya pengembangan layanan dan penguatan pelindungan data nasabah.  

“Ke depan, kami akan terus meningkatkan cost discipline dalam aspek-aspek operasional kami,” ujarnya. 

 

3. Bank Mega Syariah

 PT Bank Mega Syariah mencatatkan laba bersih mencapai Rp88,44 miliar pada semester I/2024. Capaian ini turun 36,01% yoy atau secara tahunan ketimbang perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp138,21 miliar.  

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 20,42% yoy menjadi Rp301,87 miliar per Juni 2024, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp379,312.

Apabila dirinci, pendapatan dari penyaluran dana ini turun 6,46% yoy menjadi Rp574,15 miliar dari Rp613,78 miliar. Lalu, bagi hasil untuk pemilik dana investasi pun membengkak sebesar 16,13% yoy menjadi Rp272,28 miliar. 

Net operation margin (NOM) Bank Mega Syariah juga susut dari 2,06% pada Juni 2023 menjadi 1,44% pada Juni 2024. Bank Mega Syariah juga mencatatkan penurunan pendapatan berbasis komisi 4,08% yoy menjadi Rp17,68 miliar. Lalu, pendapatan lainnya pun susut 4,61% yoy menjadi Rp22,03 miliar. 

Alhasil, laba operasional kian tertekan dengan turun 36,56% yoy menjadi Rp110,38 miliar pada Juni 2024 dari sebelumnya Rp173,99 miliar pada Juni 2023.

 

4. Bank Sulteng  

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah atau Bank Sulteng mencatatkan laba Rp132,33 miliar per semester I/2024, turun 4,99% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp139,28 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, sebenarnya pendapatan bunga bersih (NII) mencatatkan kenaikan 5,01% yoy menjadi Rp316,1 miliar per Juni 2024 dari Rp301,01 miliar per Juni 2023. 

Akan tetapi, pada saat yang sama, pendapatan lainnya hanya mencapai Rp37,36 miliar, susut 30,81% yoy ketimbang sebelumnya Rp53,99 miliar. Kemudian, beban lainnya pun meningkat 19,25% yoy menjadi Rp101,45 miliar dari sebelumnya Rp85,08 miliar. 

Dari sini, beban operasional selain bunga bersih harus membengkak sebesar 19,47% yoy menjadi Rp145,9 miliar dari Rp122,13 miliar. Alhasil, laba operasional tertekan 4,85% yoy menjadi Rp170,2 miliar dibanding sebelumnya Rp178,88 miliar. 

 

5. Bank Sulutgo  

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau Bank Sulutgo (BSG) mencatatkan laba Rp120,79 miliar pada paruh pertama 2024. Capaian tersebut turun 16,87% yoy dari sebelumnya Rp145,31 miliar pada semester I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan, papatan bunga bersih (net interest income/NII) mencatatkan kenaikan tipis 0,11% yoy menjadi Rp620,81 miliar. 

Bank Sulutgo juga sebenarnya mencatatkan pendapatan berbasis komisi alias fee based income menjadi Rp52,29 miliar, tumbuh 37,54% yoy dari sebelumnya Rp38,02 miliar. Kemudian, penapatan lainnya naik 5,73% menjadi Rp68,73 miliar. 

Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) membengkak hingga 49,44% yoy menjadi Rp18,4 miliar dari sebelumnya Rp12,31 miliar. Sejumlah beban juga mencatatkan kenaikan, misal beban tenaga kerja naik 10,84% yoy menjadi Rp369,3 miliar dan beban lainnya yang menjadi Rp196,86 miliar naik 8,38% yoy. 

 

Rasio Usaha Bank Milik Chairul Tanjung

Adapun, dari kalangan BPD, yakni Sulutgo dan Sulteng sendiri masih mencatatkan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) paling tinggi per semester I/2024 dibanding ketiga bank milik CT lainnya.

Misal, Bank Sulteng yang mencatatkan ROE ke level 19,11% per Juni 2024, meski turun 242 basis poin (bps) dari 21,53% per Juni 2023, akan tetapi angka ini masih menjadi yang paling tinggi disusul oleh Bank Sulutgo yang mencatatkan ROE 14,22% turun dari sebelumnya 17,28%. 

Kemudian, ROE MEGA sendiri turun ke level 13,12% per Juni 2024 dari sebelumnya 20,12% per Juni 2023. Meski mengalami penyusutan 700 bps, ROE ini masih unggul dan berada di urutan ketiga terbesar.

Untuk diketahui, makin tinggi nilai ROE, maka semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih. Rasio ini menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. 

Setelah Bank Mega, Bank Mega Syariah menduduki posisi dengan raihan ROE tertinggi keempat yang mencapai 6,93% per Juni 2024 dari sebelumnya 11,65% per Juni 2023. Lalu, capaian Bank Mega Syariah diikuti oleh si bungsu yakni Allo Bank, di mana ROE berada di level 5,93% dari sebelumnya 6,65%. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper