Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pede Laju Inflasi 2025 Terkendali dalam Sasaran 1,5%-3,5%

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis laju inflasi di dalam negeri akan terkendali dalam sasaran 1,5% hingga 3,5% pada 2025.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis laju inflasi di dalam negeri akan terkendali dalam sasaran 1,5% hingga 3,5% pada 2025.

Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RP dan Pemerintah, Selasa (27/8/2024).

Perry menjelaskan, terkendalinya laju inflasi tahun depan dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Pertama, meski permintaan masyarakat naik, kapasitas produksi nasional masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

"Kapasitas produksi nasional hingga tahun depan masih bisa mencukupi, sehingga tekanan-tekanan inflasi dari sisi permintaan terkendali," katanya.

Faktor kedua, kata Perry, ekspektasi inflasi masih terjangkar, yang disertai dengan komitmen BI yang mengarahkan instrumen moneter, khususnya suku bunga, untuk memastikan sasaran inflasi 1,5%-3,5% tercapai pada tahun depan tercapai. 

Yang ketiga, koordinasi erat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang terus mengendalikan harga pangan. 

"Ketiga faktor itu yang mendorong kami [yakin] inflasi pada tahun depan terjaga pada tingkat 2,5% di titik tengahnya, kisarannya 1,5% hingga 3,5%," jelasnya. 

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024, Perry juga memastikan laju inflasi tahun ini akan tetap terjaga dalam sasaran 1,5% hingga 3,5%.

Tercatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih rendah dari inflasi pada Juni 2024 sebesar 2,51% YoY. 

Perkembangan ini kata Perry dipengaruhi oleh rendahnya inflasi di seluruh komponen. Inflasi inti tercatat rendah sebesar 1,95% YoY pada Juli 2024. 

Inflasi harga bergejolak atau volatile food (VF) juga terus menurun menjadi 3,63% yoy dari bulan sebelumnya 5,96% yoy. Penurunan inflasi harga bergejolak ini tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia.

Perry mengatakan, perkembangan ini didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi TPIP/TPID melalui GNPIP. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper