Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Catat Utang Manfaat Pensiun DPPK Melonjak 55,84%, Begini Penjelasan Pelaku Bisnis

Kalangan pelaku industri memaparkan kondisi ketahanan dana pada Dana Pensiun P.emberi Kerja (DPPK) yang tercatat tejadi lonjakan utang manfaat
Ilustrasi dana pensiun./Bisnis - Albir Damara
Ilustrasi dana pensiun./Bisnis - Albir Damara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pelaku industri memaparkan kondisi ketahanan dana pada Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang tercatat tejadi lonjakan utang manfaat pada Juni 2024. 

Sebagi konteks, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat utang manfaat pensiun dan manfaat lain jatuh tempo DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)  naik 55,84% year-on-year (yoy) menjadi Rp74,81 miliar dibanding Rp48 miliar di Juni 2023. Utang manfaat pensiun untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) juga naik 12,54% yoy menjadi Rp117,24 miliar dibanding Rp104,17 miliar.

Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno membedah kondisi ketahanan dana DPPK tersebut. Menurutnya utang manfaat pensiun jatuh tempo adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh dana pensiun kepada peserta atau ahli warisnya yang sudah masuk usia pensiun. Manfaat pensiun ini bisa termasuk pembayaran pensiun sekaligus yang akan dibayar bulan berikutnya, pembayaran bulanan pensiun atau pembayaran manfaat lain yang terkait dengan pensiun seperti pesangon atau tunjangan tertentu bila ada.

"Tren ini baru bisa menjadi indikasi potensi penurunan ketahanan dana pensiun,  jika peningkatan utang manfaat pensiun tidak diimbangi dengan peningkatan iuran atau imbal hasil investasi yang memadai," kata Budi kepada Bisnis, Jumat (13/9/2024).

Pada saat yang sama, iuran dana pensiun sukarela turun dua bulan beruntun, yakni per Juni 2024 turun 9,02% yoy menjadi Rp17,49 triliun dari Rp19,23 triliun pada Juni 2023, dan pada Juli 2024 sebesar Rp20,51 triliun, atau turun 5,12% yoy dibanding Rp21,62 triliun pada Juli 2023.

Budi menjelaskan tren ini dapat disebabkan oleh lebih banyaknya peserta pensiun yang memasuki masa pensiun atau peserta yang berhenti kerja sebelum waktu pensiun dan mulai menarik manfaat mereka, dibandingkan dengan kontribusi jumlah iuran peserta yang aktif.

"Faktor lainnya juga seperti penambahan jumlah karyawan baru tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang pensiun," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper