Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Kuat ke Dana Jaminan Kesehatan, BPJS Watch Beberkan Fakta-Faktanya

Pada Juni 2024, aset DJS turun 16,68% dibandingkan Juni 2023, akibat pencairan instrumen investasi setara kas untuk membayar biaya pelayanan kesehatan.
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- BPJS Watch mencatat Ketahanan Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan menunjukkan tanda-tanda melemah. Beban jaminan kesehatan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan iuran dan hasil investasi yang memadai.

Sebagai gambaran pada 2023, laporan arus kas DJS Kesehatan mencatat pendapatan iuran sebesar Rp149,60 triliun, namun jumlah tersebut tidak cukup untuk menutup pengeluaran jaminan kesehatan yang mencapai Rp157,63 triliun. Situasi ini berbanding terbalik dengan 2022, di mana iuran yang diperoleh sebesar Rp143,28 triliun mampu menutupi pengeluaran jaminan kesehatan yang hanya Rp111,84 triliun.

Padahal pemasukan DJS Kesehatan pada 2023 turut terbantu oleh penerimaan dari kontribusi pajak rokok sebesar Rp336,91 miliar. Selain itu, pendapatan investasi juga mencatatkan peningkatan signifikan, mencapai Rp5,71 triliun atau naik 97,92% dibandingkan Rp2,88 triliun pada 2022.

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menyatakan bahwa masalah ketidakseimbangan antara penerimaan iuran dan pembiayaan jaminan kesehatan ini telah diprediksi sejak lama. "Meskipun ada tambahan pendapatan dari hasil investasi, denda, dan pajak rokok, ketiga hal tersebut tidak akan mampu mendukung pembiayaan sepanjang tahun," kata Timboel kepada Bisnis pada Senin (23/9/2024).

Walaupun DJS Kesehatan mencatatkan surplus tahun berjalan sebesar Rp157,22 miliar pada 2023, Timboel menekankan bahwa surplus ini hanya dapat tercapai berkat bantuan dari hasil investasi, denda rawat inap, dan pajak rokok. Namun, ia memperingatkan bahwa defisit bisa terjadi jika biaya pelayanan kesehatan terus meningkat tanpa disertai kenaikan pendapatan iuran.

Aset DJS juga mengalami penurunan signifikan. Pada Juni 2024, aset DJS turun 16,68% dibandingkan Juni 2023, akibat pencairan instrumen investasi setara kas untuk membayar biaya pelayanan kesehatan. Pelepasan investasi DJS pada 2023 mencapai Rp4,43 triliun, jauh lebih besar dari Rp1,35 triliun pada 2022. Di akhir 2023, kas dan setara kas DJS menurun menjadi Rp52,27 triliun dari Rp88,26 triliun di awal tahun.

Timboel menegaskan, data tersebut menunjukkan potensi terjadinya defisit berjalan, meskipun aset bersih JKN mungkin bisa menutupi sementara. Namun, ia memperingatkan bahwa aset bersih tidak akan mampu terus menopang kondisi ini karena akan terus berkurang. "Diperkirakan pada 2025 atau 2026 akan terjadi defisit pembiayaan jika tidak ada upaya untuk meningkatkan pendapatan DJS," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper