Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Antrean di BPJS Ketenagakerjaan saat Klaim Peserta Melonjak

Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) turut membuat pencairan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Jaminan Hari Tua (JHT) ramai di BPJS Ketenagakerjaan.
Suasana kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Pasar Minggu, Jl. Raya Pasar Minggu No.5 7, RT.7/RW.8, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024)./Bisnis - Akbar Maulana
Suasana kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Pasar Minggu, Jl. Raya Pasar Minggu No.5 7, RT.7/RW.8, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024)./Bisnis - Akbar Maulana

Bisnis.com, JAKARTA -- Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) turut membuat pencairan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Jaminan Hari Tua (JHT) ramai di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. 

Banyaknya peserta program jaminan sosial untuk pekerja yang hendak mencairkan klaim terlihat di salah satu kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan di Pasar Minggu di Jl. Raya Pasar Minggu No.5 RT.7/RW.8 Kalibatan Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.

Dari pantauan Bisnis di lokasi sekitar pukul 13.15 WIB, terlihat kantor yang berdiri di deretan ruko ini tetap sesak dengan peserta yang akan mencairkan klaim mereka. Bahkan, beberapa orang terlihat berdiri di luar karena tempat duduk di dalam penuh.

Dari keterangan sekuriti kantor, mayoritas peserta yang datang adalah mereka yang akan mencairkan klaim program Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). 

"Kalau datang jam segini [13.15 WIB], paling harus antre 2 jam baru dipanggil. Sehari itu bisa sampai 70 orang yang datang," kata sekuriti yang tidak bersedia namanya ditulis itu saat berbincang dengan Bisnis, Rabu (2/10/2024).

Dari pantauan di lapangan, tempat duduk yang tersedia sudah mengantre 13 orang. Sementara, jumlah petugas yang melayani sebanyak dua orang, plus satu sekuriti yang juga turut membantu peserta saat kesulitan mengisi atau memahami formulir pengajuan klaim.

Salah satu peserta yang tidak kebagian tempat antre berkeluh kesah. "Ya terpaksa di luar, full tempatnya," kata ibu-ibu tersebut saat ditanya kenapa tidak masuk saja.

Padatnya kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan oleh peserta yang mencairkan klaim akhir-akhir ini juga dibagikan seorang warganet di media sosial X. Akun X @thepan_316 mencuitkan bahwa dirinya mendapat info dari sebuah grup WA yang berisi bagaimana banyaknya peserta yang harus dilayani pegawai BPJS Kesetanakerjaan ketika PHK melonjak.

"Makin ke sini makin banyak yang klaim tarik saldo BPJS dengan alasan PHK. Rata-rata usia 20-an sampai 30-an. Per hari bisa interview 50-an orang per pegawai BPJS. Saldo yang bisa ditarik rata-rata tidak sampai Rp20 juta," tulis akun tersebut.

Dalam catatan Bisnis, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengungkap pihaknya telah membayarkan klaim dan manfaat sebanyak Rp25,43 triliun sampai dengan Juni 2024. Pembayaran tersebut diberikan untuk 1,6 juta persetujuan.  Sementara itu pada posisi akhir 2023, BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan klaim dan manfaat sebanyak Rp52,72 triliun dengan total 4 juta klaim.

“Sampai dengan posisi Juni, total klaim yang masuk adalah 1,6 juta klaim  dengan nominal klaim yang sudah dibayarkan adalah Rp25 triliun. Sampai dengan Juni polanya hampir mirip mendekati Rp25 triliun sampai akhir tahun Rp50–54 triliun,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan DPR RI Komisi IX, beberapa waktu lalu (2/7/2024).

Perinciannya untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 89.178 klaim dengan nominal Rp1,57 triliun. Sementara program Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 38.214 klaim dengan nominal Rp1,79 trilliun.

Di sisi lain, program Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai 1,44 juta klaim dengan nominal Rp21,12 triliun. Untuk klaim program Jaminan Pensiun (JP) mencapai 54.860 dengan nominal Rp751 miliar. Sementara program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) klaimnya mencapai 24.618 dengan nominal Rp184 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper