Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Raih Top BUMN Awards 2024 untuk Kategori Non Terbuka Sektor Keuangan

PNM meraih penghargaan Top BUMN Awards 2024 untuk kategori perusahaan non terbuka-sektor keuangan.
Wakil Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Budiarsa Sastrawinata memberikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2024 di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Wakil Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Budiarsa Sastrawinata memberikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2024 di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan Top BUMN Awards 2024 untuk kategori perusahaan non terbuka-sektor keuangan yang digelar pada hari ini, Rabu (2/10/2024).

Penghargaan Top BUMN Awards 2024 diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencatatkan kinerja terbaik serta praktik bisnis berkelanjutan, sesuai dengan tema Top BUMN Awards 2024 yakni "Performance and Sustainability."

Dalam kategori korporasi, penjurian dilakukan oleh Profesor Bidang Keuangan dan Investasi IPMI International Business School Roy Sembel, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede, hingga Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin.

Pada semester I/2024, PNM mencatatkan laba sebesar Rp831,44 miliar, meningkat 10,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

PNM juga membukukan pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp7,51 triliun, tumbuh 11,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,76 triliun. Dalam periode ini, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp5,35 triliun dibandingkan Rp4,72 triliun pada tahun sebelumnya.

Setelah ditambah dengan pendapatan lainnya seperti jasa giro, deposito, hingga jasa konsultasi, laba usaha PNM mencapai Rp1,1 triliun, naik dibandingkan Rp982,23 miliar pada pertengahan 2023. PNM mencatatkan total aset sebesar Rp55,67 triliun pada Juni 2024, tumbuh 9% dibandingkan Rp51,04 triliun pada periode sebelumnya.

Pinjaman yang diberikan tercatat mencapai Rp45 triliun, yang terdiri dari pinjaman sebesar Rp43,873 triliun dan pembiayaan modal sebesar Rp1,127 triliun. Angka ini meningkat dari Rp42,8 triliun pada Juni 2023. Nilai pembiayaan yang dikucurkan ini telah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang mencapai Rp107,8 miliar per Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper