Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Medis Berlanjut, Klaim Kesehatan Asuransi Jiwa 2024 Diprediksi Membengkak

AAJI memproyeksi klaim kesehatan asuransi jiwa tahun ini akan lebih besar dari tahun lalu yang senilai Rp20,83 triliun.
Ilustrasi asuransi/Reuters-Jonathan Bachman
Ilustrasi asuransi/Reuters-Jonathan Bachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksi klaim kesehatan asuransi jiwa tahun ini akan lebih besar dari klaim kesehatan asuransi jiwa pada 2023. Adapun pada 2023 tercatat klaim kesehatan asuransi jiwa mencapai Rp20,83 triliun.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko & GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan proyeksi tersebut tidak lepas dari situasi inflasi kesehatan yang masih berlangsung.

"Dengan masih tingginya inflasi biaya medis, kami memperkirakan realisasi klaim kesehatan di 2024 masih akan meningkat dibandingkan 2023. Namun, dengan persentase yang lebih rendah dibandingkan pada 2022-2023," kata Fauzi kepada Bisnis, Selasa (8/10/2024).

Tantangan inflasi medis ini bakal dihadapi industri hingga tahun depan. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits (MMB) memproyeksikan inflasi medis naik menjadi 14,6% pada 2024, bahkan mencapai 19% pada 2025.

Maka dari itu, untuk menyambut tantangan pada 2025, Fauzi mengatakan industri asuransi jiwa dapat melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam menganalisis serta memproyeksikan tren klaim dan biaya kesehatan.

Selain itu, kata dia, AAJI juga akan terus membangun kemitraan yang lebih kuat dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan tarif yang lebih kompetitif dan memastikan akses yang lebih baik bagi para pemegang polis.

"AAJI terus mengedepankan program edukasi untuk para pemegang polis tentang pentingnya gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit, yang dapat membantu mengurangi klaim jangka panjang dikemudian hari," kata Fauzi.

Sebagai informasi, klaim kesehatan asuransi jiwa per Juli 2024 sebesar Rp12,45 triliun. Angka tersebut naik Rp0,62 triliun dari Rp11,83 triliun pada Juni 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper