Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) milik konglomerat Dato' Sri Tahir membukukan laba bersih senilai Rp49,62 miliar pada kuartal III/2024.
Nilai tersebut turun 24,86% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai Rp66,03 miliar pada kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Bank Mayapada mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 30,6% (YoY). Perusahaan mencatat pendapatan bunga Rp1,84 triliun per September 2024 dibanding sebelumnya Rp1,41 triliun pada September 2023.
Namun, pada saat yang sama, bank tersebut mencatatkan pembengkakan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp76,62 miliar pada sembilan bulan 2024 atau hingga kuartal III/2024 dari tahun sebelumnya yang nihil. Itu berarti, terdapat peningkatan pada Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang akhirnya menggerus laba.
Bank Mayapada juga mencatatkan penurunan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 19,98% (YoY) menjadi Rp7,06 miliar dari Rp8,83 miliar. Pada pos pendapatan lainnya, perusahaan juga mencatatkan penurun 57,2% (YoY) menjadi Rp63,88 miliar ketimbang sebelumnya Rp149,26 miliar.
Kemudian, beban operasionalnya pun naik sebesar 34,25% (YoY) menjadi Rp1,78 triliun dari sebelumnya Rp1,33 triliun. Alhasil, laba operasional MAYA kian tertekan hingga 34,1% (YoY) dan hanya mencapai Rp54,46 miliar dari sebelumnya Rp82,63 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, rasio profitabilitas Bank Mayapada pun turun apabila dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) menjadi 0,05% dari 0,08%. Adapun, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga turun menjadi 0,49% pada September 2024 dari sebelumnya 0,73% per September 2023.
Dari sisi intermediasi, Bank Mayapada mencatatkan kenaikan kredit menjadi Rp106,37 triliun pada September 2024 tumbuh 5,09% (YoY) dari sebelumnya Rp101,22 triliun pada September 2023.
Hasilnya, aset perseroan pun ikut terkerek 9,78% (YoY) menjadi Rp148,65 triliun dari sebelumnya Rp135,41 triliun.
Adapun, rasio kredit bermasalah Bank Mayapada mengalami perbaikan, di mana NPL gross berada di level 3,68% pada September 2024 dari sebelumnya 3,8% pada September 2023. Kemudian, NPL net menjadi 2,75% pada September 2024 dari sebelumnya 2,93% pada September 2023.
Dari segi pendanaan, Bank Mayapada telah menghimpun dana pihak ketiga mencapai Rp123,73 triliun, naik 12,85% (YoY) dari sebelumnya Rp109,64 triliun. Sedangkan, dana murah alias CASA juga turun tipis 0,48% menjadi Rp16,06 triliun pada kuartal III/2024.