Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) mencetak laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi senilai Rp291,5 miliar per kuartal III/2024, naik 32,62% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp219,8 miliar pada kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Senin (11/11/2024), anak usaha Sinar Mas Multiartha ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 2,5% ke level Rp2,05 triliun per September 2024.
Bank Sinarmas juga memangkas beban kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment secara signifikan dari Rp270,6 miliar pada September 2023 menjadi Rp13,48 miliar pada September 2024, atau mencapai 87,62%.
Dari sisi intermediasi, Bank telah menyalurkan kredit senilai Rp13,48 triliun hingga bulan kesembilan tahun ini, tumbuh 19,88% dari angka Rp11,24 triliun. Nilai aset turut terkerek naik 10,38% YoY menjadi Rp52,65 triliun pada periode yang sama.
Kualitas aset Bank Sinarmas pun membaik, tecermin dari rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) gross yang turun dari 5,62% pada September 2023 menjadi 0,79% pada September 2024. NPL net juga turun dari 1,69% menjadi 0,41%.
Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) Bank per kuartal III/2024 tercatat sebesar Rp42,5 triliun, tumbuh 9,54% dari Rp38,8 triliun per kuartal III/2023.
Baca Juga
Besaran dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Sinarmas mencapai Rp29,57 triliun per September 2024, naik 10,58% dari Rp26,74 triliun. Porsi dana murah mencapai 68,92% dari total simpanan.
Terkait rasio kinerja lainnya, terdapat kenaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dari 91,85% pada September 2023 menjadi 93,52% pada September 2024. Rasio BOPO yang tinggi mengindikasikan kurang efektifnya bank dalam mengoperasikan bisnisnya.
Sementara itu, rasio margin pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM), juga turun tipis ke angka 6,16% pada bulan kesembilan tahun ini, dari semula 6,33%.