Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pentingnya Asuransi Pertanian di Program Food Estate Prabowo

Asuransi pertanian dinilai dapat memperbaiki tingkat risiko yang dihadapi petani dalam program sebesar food estate, dengan bertujuan mencapai swasembada pangan.
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. / Bisnis-Paulus Tandi Bone
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. / Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BADUNG — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengangap asuransi pertanian mempunyai peranan penting dalam mendukung program swasembada pangan dan proyek food estate pemerintahan Prabowo-Gibran.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menjelaskan bahwa jika dilhat secara sosial ekonomi, struktur sosial petani di Indonesia saat ini didominasi oleh petani kecil, usia yang sudah tua dan tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi tersebut membuat upah petani saat ini masih terhitung kecil.

"Untuk itu, kehadiran asuransi pertanian dapat mendukung program pemerintah di bidang pertanian sebagaimana yang tertuang di dalam food estate Presiden Prabowo dan pemerintah Indonesia," kata Bern kepada Bisnis, Selasa (10/12/2024).

Bern menjelaskan pentingnya asuransi pertanian ini karena usaha tani tidak lepas dari beragam risiko antara lain seperti hama dan penyakit, iklim, akses investasi yang terbatas, akses penjualan, teknologi pertanian, manajemen pertanian hingga informasi pendukung pertanian.

"Dengan adanya asuransi pertanian ini maka dapat menjadi alat untuk mitigasi yang menyangkut risiko finansial, iklim dan pengembangan. Asuransi pertanian ini dapat memperbaiki tingkat risiko yang dihadapi oleh petani," kata Bern.

Bern menilai asuransi pertanian juga menjadi penting karena pertanian memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkorelasi langsung dengan jumlah tenaga kerja.

Dengan begitu, apabila peran asuransi di sektor pertanian bisa dioptimalkan, Bern menilai dampaknya akan dirasakan menyeluruh kepada setiap sektor.

"Upaya-upaya ini dapat membantu industri asuransi, pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam pengembangan pertanian Indonesia," kata Bern.

Adapun pemerintah telah memulai program asuransi bagi petani, khususnya komoditas padi. Program ini bernama Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang diselenggarakan oleh BUMN asuransi, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan skema subsidi dari pemerintah.

Sampai dengan Oktober 2024, tercatat sebanyak 464.895 petani dengan luas lahan padi sebanyak 278.820 hektare yang mengikuti program AUTP. Dalam periode tersebut tercatat premi yang diterima Jasindo sebesar Rp50,18 miliar, di mana 80% dari angka tersebut merupakan subsidi pemerintah sebesar Rp40,14 miliar. Sementara klaim yang telah dibayarkan oleh Jasindo sebesar Rp8 miliar atas lahan seluas 1.335 hektare. 

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menjelaskan secara umum produk asuransi pertanian terbagi menjadi dua, yaitu traditional crop insurance (indemnity based) dan parametric insurance (index based). 

Pada indemnity based, asuransi akan melakukan evaluasi kerugian berdasarkan pada kerugian yang dialami secara langsung oleh petani atau pemilik lahan. Diwe menjelaskan, penilai asuransi biasanya melakukan survei lapangan untuk menilai kerusakan yang terjadi pada tanaman atau lahan.

Sementara pada asuransi berbasis indeks, klaim akan berjalan berdasarkan parameter indeks tertentu, seperti curah hujan, suhu, atau indeks vegetasi. 

Menurutnya, tantangan dalam implementasi asuransi parametrik antara lain adalah belum dapat mengakomodir kerugian dengan intensitas yang kecil atau parsial di suatu daerah seperti serangan hama atau penyakit. Selain itu, kendala lainnya adalah terkait kesiapan data parameter yang digunakan sebagai dasar indeks. 

"Atas hal itu dengan melihat kondisi di lapangan, kami melihat bahwa asuransi yang bersifat indemnity lebih cocok digunakan [di Indonesia]. Namun dengan melihat perkembangan asuransi parametrik, kami juga terus melihat peluang untuk pengembangan asuransi jenis ini untuk komoditas padi dan komoditas lainnya," kata Diwe.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper