Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) telah menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp8,79 triliun, meningkat 11% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,92 triliun. Dengan target pembiayaan penuh tahun 2024 sebesar Rp9 triliun, CNAF telah merealisasikan 98% dari target tersebut.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi pembiayaan perusahaan.
“Sampai dengan November tahun 2024, CNAF telah mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp8,79 triliun atau meningkat 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,92 triliun. Dengan target full year 2024 sebesar Rp9 triliun, maka pencapaian pembiayaan baru CNAF telah mencapai 98%,” kata Ristiawan kepada Bisnis, pada Senin (9/12/2024).
Selain itu, CNAF juga mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp516 miliar, naik 6,4% dibandingkan dengan Rp485 miliar pada 2023.
Perolehan ini telah melampaui target laba 2024 sebesar Rp510 miliar atau mencapai 101%. CNAF pun optimistis melanjutkan pertumbuhan positif pada 2025 dengan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp9,5 triliun.
Fokus perusahaan tetap pada pembiayaan kendaraan baru, bekas, dan refinancing, serta menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.
“Untuk tahun 2025, CNAF akan tetap fokus di pembiayaan kendaraan baru, bekas, dan refinancing/fasilitas dana serta tetap menyesuaikan dengan kondisi market untuk dapat terus optimis tumbuh,” kata Ristiawan.
Optimisme tersebut didukung oleh berbagai indikator ekonomi, seperti perkiraan inflasi yang stabil di bawah 3%, pertumbuhan ekonomi di atas 5%, serta potensi penurunan suku bunga acuan.
Industri otomotif juga diperkirakan tumbuh dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahwa penjualan mobil akan kembali tembus di atas satu juta unit.
“Juga ditopang dengan banyaknya mobil-mobil merek dan tipe baru yang akan masuk di tahun depan,” kata Ristiawan.
Di sisi lain, CNAF juga akan mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan untuk mobil ramah lingkungan di mana minat masyarakat akan produk ini masih terbilang cukup banyak, terlebih lagi didukung dengan beberapa insentif dari pemerintah untuk produk ini seperti diskon PPNBM, diskon biaya balik nama, tidak ada ganjil genap dan pembangunan infrastruktur yang semakin massif.
Untuk menyikapi tantangan di tahun depan, CNAF tetap mewaspadai beberapa indikator seperti daya beli masyarakat dan kondisi geopolitik yang belum stabil. “Hal ini akan menjadi pengingat CNAF untuk terus meningkatkan aspek prudential yang ada,” ungkapnya.