Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) mencari perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang memiliki prospek cerah untuk dapat segera diberikan modal pembiayaan pada 2025 ini.
"Tantangan industri modal ventura adalah mencari dan membina startups agar dapat tumbuh bersama," kata Ketua Umum Amvesindo Eddi Danusaputro kepada Bisnis, Rabu (1/1/2025).
Adapun pembiayaan modal ventura sepanjang 2024 mengalami kontraksi. Data terbaru OJK mencatat pembiayaan modal ventura per Oktober 2024 sebesar Rp16,32 triliun, turun 5,5% year on year (yoy) dibanding Rp17,28 triliun per Oktober 2023.
Sebelumnya, Eddi juga menjabarkan beberapa sektor startup seperti agritech masih menggiurkan bagi perusahaan modal ventura untuk memberikan pendanaan.
"Sektor yang problemnya besar akan menarik bagi investor dan founder, seperti fintech, agritech, dan lain-lain. Tapi kembali ke masing-masing startup tentang path to profitability [jalur yang ditetapkan dengan jelas untuk mencapai provit]," kata Eddi.
Adapun bila merujuk data Amvesindo, terdapat 15 sektor startup yang paling diminati pada 2023. Urutan pertama adalah sektor marketplace dengan pendanaan US$1,51 miliar, disusul fintech US$583 juta, aquatech US$213 juta, EV US$153 juta, healthtech US$125 juta, dan e-commerce enabler US$30 juta.
Baca Juga
Berikutnya sektor agritech dengan nilai US$26 juta, contech US$26 juta, software as a service (SaaS) US$24 juta, Online media US$23 juta, proptech US$13 juta, food tech US$12 juta, car marketplace US$10 juta dan terakhir adalah sektor biotech dengan nilai pendanaan US$8 juta.
"Setiap perusahaan ventura pasti punya mandat sektoral yang berbeda-beda. Tapi secara industry-wide, yang masih diminati masih sama dengan 2023," kata dia.