Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perbankan PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) naik kelas menuju kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) II usai mendapatkan suntikan modal dari PT Capital Global Investama.
Direktur Utama Bank Capital Kurniawan Halim menjelaskan bahwa keberhasilan ini mencerminkan komitmen bank yang sebelumnya bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia ini untuk memperkuat permodalan.
"Dengan masuknya BACA ke dalam KBMI II, ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan agar menjadikan Bank Capital lebih kuat dan solid," katanya dalam siaran pers, dikutip pada Senin (13/1/2025).
Bergabungnya Bank Capital membuat persaingan dalam KBMI II kian semarak. Sebagai informasi, KBMI merupakan sistem pengelompokan bank yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan nilai modal inti yang dimiliki bank.
Terdapat empat level KBMI yang diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2021. KBMI 1 merupakan kelompok bank dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun, KBMI 2 untuk bank dengan modal inti Rp6 hingga Rp14 triliun, KBMI 3 untuk bank dengan modal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun, serta KBMI 4 untuk bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, terdapat 23 bank yang termasuk dalam KBMI 2, dari total 105 bank umum yang ada di Tanah Air hingga September 2024.
Baca Juga
Total aset bank-bank KBMI 2 pada September 2024 mencapai Rp1.663,8 triliun, tumbuh 13,42% secara tahunan (year on year/YoY) dari capaian September 2023 yang sebesar Rp1.466,93 triliun.
Laju pertumbuhan aset tersebut menjadi yang tertinggi di antara KBMI lainnya, sekaligus menempati 13,70% porsi aset perbankan nasional yang sebesar Rp12.147,17 triliun hingga bulan kesembilan tahun lalu.
Pertumbuhan laba bersih bank KBMI 2 juga tercatat dalam tren positif. Laba bersih KBMI 2 mencapai Rp19,49 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh 49,59% (YoY) dari Rp13,03 triliun pada kuartal III/2023.
Realisasi itu terdorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 13,49% (YoY) hingga mencapai Rp898,93 triliun per September 2024, dari semula Rp792,11 triliun.
Pendanaan bank KBMI 2 juga terbilang solid dengan pertumbuhan doubel digit sepanjang periode yang sama. Tercatat, dana pihak ketiga (DPK) bank KBMI 2 sebesar Rp1.063,8 triliun pada September 2024, naik 14,85% dari Rp926,22 triliun pada September 2023.
Rasio profitabilitas bank KBMI 2 yang tecermin dalam return on asset (ROA) juga meningkat tipis dari 1,58% pada bulan kesembilan 2023 menjadi 2,08% pada bulan kesembilan 2024.
Namun demikian, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) KBMI 2 mengalami kontraksi menjadi 36,11% pada September 2024, dibandingkan 37,0% pada September 2023.