Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar angkat bicara terkait dengan fenomena pendanaan terhadap perusahaan rintisan atau startup di Indonesia yang tengah lesu.
Menjadi fenomena pendanaan ke startup mengalami penurunan sepanjang 2024 lantaran tren dtech winter yang saat ini juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara.
Irene mengaku bahwa instansinya sedang melakukan komunikasi berbagai pihak dalam industri modal ventura guna mendapatkan solusi terbaik dalam meningkatkan gairah startup Tanah Air.
“Kami mendekatkan diri ke dana ventura untuk melihat apa yang bisa dilakukan,” ujarnya kepada Bisnis di Kantor Staf Presiden (KSP), Rabu (15/1/2025).
Menurunya saat ini setiap pelaku rintisan pun harus mulai beradaptasi dengan skema keberlanjutan demi memastikan keuntungan dan pertumbuhan jangka panjang, serta tidak mengorbankan sumber daya yang tersedia.
“Kalau dari kami, intinya arahan ke startup adalah harus mulai memikirkan sustainability karena selama ini tak semua memikirkan sustainability itu,” pungkas Irene.
Baca Juga
Dalam kesempatan terpisah, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) sendiri sedang mencari perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang memiliki prospek cerah untuk dapat segera diberikan modal pembiayaan pada 2025 ini.
"Tantangan industri modal ventura adalah mencari dan membina startups agar dapat tumbuh bersama," kata Ketua Umum Amvesindo Eddi Danusaputro kepada Bisnis, Rabu (1/1/2025).
Adapun pembiayaan modal ventura sepanjang 2024 mengalami kontraksi. Data terbaru OJK mencatat pembiayaan modal ventura per Oktober 2024 sebesar Rp16,32 triliun, turun 5,5% year on year (yoy) dibanding Rp17,28 triliun per Oktober 2023.