Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Syariah Salurkan US$10 Juta ke Perusahaan Adik Prabowo

Prospek ekspor produk tambang dinilai sebagai peluang strategis bagi Bank Mega Syariah dalam mendukung pertumbuhan pembiayaan sektor korporasi.
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Syariah (BMS) menyalurkan fasilitas pembiayaan senilai US$10 juta atau sekitar Rp165 miliar (asumsi kurs Rp16.390 per dolar AS) kepada PT Solder Tin Andalan Indonesia, anak usaha PT Arsari Tambang.

Arsari Tambang berada dalam naungan Arsari Group yang merupakan perusahaan milik adik Presiden Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo.

Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menyebut bahwa pembiayaan ini bertujuan untuk memperkuat modal kerja, serta mendukung investasi jangka panjang dalam meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan. 

"Prospek ekspor produk pertambangan yang masih cukup baik menjadi peluang strategis bagi Bank Mega Syariah untuk merambah pasar dan mendukung pertumbuhan pembiayaan di sektor korporasi," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Menurutnya, sektor pertambangan diperkirakan akan tetap menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Pasalnya, pemerintah dinilai terus mendorong hilirisasi industri tambang dengan tujuan meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekspor.

Yuwono memaparkan bahwa pembiayaan komersial menjadi salah satu penopang kinerja pembiayaan Bank Mega Syariah yang tumbuh 10,97% secara tahunan (year on year/YoY) hingga mencapai Rp7,7 triliun pada 2024.

Pembiayaan komersial Bank Mega Syariah disebutnya mencapai lebih dari Rp3,99 triliun pada 2024, atau meningkat 12,10% (YoY) dari Rp3,56.

"Bank Mega Syariah terus mendorong pertumbuhan bisnis di tahun 2025 melalui sinergi pembiayaan untuk proyek strategis, pengembangan pembiayaan ritel dengan pengelolaan risiko yang baik, serta penguatan layanan kepada nasabah," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper