Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pergadaian swasta belum bisa berkontribusi banyak terhadap total pinjaman gadai secara keseluruhan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per November 2024 penyaluran pinjaman pergadaian mengalami kenaikan 28,33% year on year (yoy) menjadi Rp87,79 triliun.
Dari penyaluran pinjaman tersebut, porsi penyaluran pinjaman oleh pergadaian swasta adalah sebesar 3,04%. Apabila dilihat dari pemain yang bermain di industri ini, jumlah perusahaan pergadaian yang beroperasi dan mendapat izin OJK per November 2024 sebanyak 184 perusahaan. Dari jumlah ini 183 perusahaan merupakan perusahaan pergadaian swasta.
Perusahaan pergadaian swasta ini memiliki lingkup wilayah beragam mulai dari tingkat provinsi sampai kota. Perusahaan perdagaian yang memiliki lingkup wilayah nasional hanya PT Pegadaian, perusahaan pergadaian milik pemerintah.
Holilur Rohman, Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI), mengatakan perusahaan pergadaian swasta akan tetap dapat tumbuh di tengah dominasi perusahaan pergadaian milik negara. Salah satu indikatornya adalah jumlah perusahaan pergadaian swasta yang terus bertambah.
"Kontribusi gadai swasta juga meningkat, untuk penyaluran pinjaman per November 2024 mencapai Rp2,58 triliun, dibanding November tahun 2023 sebesar Rp1,74 triliun, tumbuh sekitar 48%," kata Holilul kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).
Secara tren, pangsa pasar pinjaman pergadaian swasta memang tertahan di kisaran 3%. Namun dari segi pertumbuhan, pinjaman gadai swasta mencatatkan pertumbuhan paling besar.
Misalnya data OJK per Oktober 2024, pinjaman gadai swasta konvensional sebesar Rp2,58 triliun atau cuma 2,57% dari total pinjaman sebesar Rp86,71 triliun. Berbeda dengan pinjaman PT Pegadaian sebesar Rp84,05 triliun, yang menguasai pangsa pasar sebesar 97,33%.
Sisanya, ada pinjaman pergadaian swasta syariah dengan pinjaman sebesar Rp79 miliar atau 0,10% dari total pinjaman gadai.
Meski demikian, pertumbuhan pinjaman gadai swasta mencetak pertumbuhan paling tinggi, baik secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy).
Pinjaman pergadaian swasta konvensional masing-masing tumbuh 15,92% mtm dan 48,72% yoy, pinjaman pergadaian swasta syariah tumbuh 3,06% mtm dan 12,95% yoy, sedangkan pinjaman perusahaan pergadaian pemerintah tumbuh 1,28% mtm dan 27,42% yoy.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) Agusman mengatakan kondisi industri pergadaian relatif baik dan terjaga dengan aset per November 2024 mengalami kenaikan sebesar 25,78% yoy menjadi Rp106,06 triliun.
Baca Juga : Pegadaian Cetak Laba Rp5,81 Triliun per Desember 2024, Pendapatan Penjualan Emas Melejit 127% |
---|
Agusman mengatakan OJK telah menerbitkan POJK Nomor 39 Tahun 2024 yang mengatur antara lain mengenai kewajiban pergadaian memiliki pemegang saham pengendali, peningkatan permodalan, memiliki penaksir bersertifikat, penilaian kualitas piutang pinjaman dan batas maksimum pemberian pinjaman, serta penerapan manajemen risiko secara efektif.
Sebagai regulator, regulasi itu diharapkan OJK dapat memperkuat industri pergadaian di Tanah Air. "Diharapkan implementasi ketentuan tersebut dapat mendorong kinerja industri pergadaian, termasuk pergadaian swasta," kata Agusman.