Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pengembangan asuransi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang produktif (productive poor) seperti petani, peternak, dan nelayan.
Selain itu, otoritas juga mendukung pembiayaan berkelanjutan (green and blue business), termasuk asuransi untuk panel tenaga surya dan terumbu karang, serta penempatan investasi pada instrumen berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan salah satu fokus utama regulator adalah mengoptimalkan peran asuransi di segmen mikro dan productive poor. OJK telah terlibat dalam berbagai task force bersama pemerintah guna memperluas cakupan perlindungan bagi petani, peternak, dan nelayan.
“Salah satu hasil kajian yang dilakukan OJK adalah pentingnya literasi bagi masyarakat atas pentingnya asuransi untuk usaha mikro yang dilakukan. Hal ini juga memerlukan insentif dan skema subsidi agar asuransi untuk segmen ini dapat lebih luas. Bukan hanya asuransi, perusahaan penjaminan juga telah siap untuk mendukung perluasan peran untuk mendukung usaha produktif dari program KUR,” kata Ogi dalam jawaban tertulisnya dikutip Jumat (14/3/2025).
Selain memperkuat asuransi di sektor mikro, OJK juga terus mengembangkan produk yang mendukung ekonomi hijau. Ogi menambahkan bahwa OJK saat ini tengah bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam pengembangan energy saving insurance.
Ogi berharap industri asuransi dapat berkontribusi untuk usaha-usaha penghematan energi yang dapat berdampak kepada keberlangsungan bumi yang sedang didera isu perubahan iklim.
Baca Juga
Lebih lanjut, OJK juga mempelajari implementasi produk asuransi hijau dari berbagai negara agar tercipta ekosistem yang saling mendukung, tidak hanya di industri asuransi, tetapi juga di lembaga-lembaga terkait lainnya.
Dalam aspek manajemen risiko, Ogi menegaskan bahwa OJK akan mempersiapkan perusahaan-perusahaan asuransi yang berminat mengembangkan produk ini dengan membekali mereka dengan pengetahuan dan strategi seleksi risiko yang matang.
“Secara risiko, OJK akan mempersiapkan perusahaan-perusahaan asuransi yang berminat untuk mengembangkan produk ini secara pengetahuan maupun seleksi risiko, di mana apabila nanti diimplementasikan, perusahaan asuransi akan mempunyai kesiapan manajemen risiko yang baik,” tutup Ogi.