Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia membukukan pendapatan premi asuransi kumpulan sebesar Rp317 miliar per kuartal I/2025.
Wakil Presiden Direktur Prudential Indonesia, Vikas Sinha, mengatakan bahwa meskipun terdapat kekhawatiran mengenai potensi penurunan jumlah tertanggung akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), perusahaan tetap melihat peluang pertumbuhan di tengah dinamika tersebut.
“AAJI mencatat pertumbuhan pendapatan premi asuransi kumpulan di industri sepanjang 2024 sebesar 12,5% menunjukkan semakin banyaknya perusahaan yang sadar mengenai pentingnya kesejahteraan karyawan melalui employee benefit, yang artinya peluang bagi asuransi kumpulan untuk tetap tumbuh di tengah isu gelombang PHK,” kata Vikas saat dihubungi Bisnis pada Jumat (23/5/2025).
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan terus meningkat, apalagi setelah pandemi Covid-19. Namun, tantangan masih terlihat dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mencatat biaya kesehatan pribadi masyarakat mencapai 28,9% dari total belanja kesehatan nasional pada 2023. Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat belum terlindungi oleh asuransi kesehatan.
“Proteksi asuransi kesehatan menjadi penting untuk dimiliki, termasuk bagi perusahaan-perusahaan, di mana perusahaan-perusahaan tersebut memiliki tujuan untuk memberi proteksi jangka panjang kepada karyawan,” tambahnya.
Vikas menekankan bahwa kepemilikan asuransi kumpulan menjadi pelengkap penting bagi perlindungan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang dapat memberikan rasa aman bagi karyawan dan menjaga produktivitas perusahaan.
Baca Juga
Menghadapi potensi penurunan premi dan kepesertaan, Prudential Indonesia mengambil sejumlah langkah konkret, termasuk mendorong literasi asuransi sejalan dengan inisiatif OJK, GENCARKAN.
Terlebih di tengah tantangan inflasi medis yang terus meningkat, biaya pengobatan di rumah sakit pun juga ikut meningkat.
“Sehingga kami mengajak para pemegang polis asuransi kumpulan, juga dapat memiliki polis pribadi agar ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan di lingkungan kerjanya seperti di PHK, tetap bisa mendapatkan perlindungan asuransi,” jelas Vikas.
Lebih jauh, dia menyebut bahwa perusahaan kini aktif meninjau portofolio asuransi kumpulan dan memperkuat penjualan pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM), sebagai langkah menjaga keberlanjutan bisnis di tengah meningkatnya risiko PHK di sektor-sektor tertentu.
Sebagai bagian dari upaya menjawab kebutuhan pasar, Prudential Indonesia meluncurkan PRUSehat pada April lalu. Produk ini menawarkan perlindungan rawat inap dan rawat jalan untuk penyakit tertentu, dengan premi mulai dari Rp230.000-an per bulan.
“PRUSehat dihadirkan guna menjawab kebutuhan masyarakat yang memerlukan proteksi kesehatan dengan premi terjangkau,” tutur Vikas.
Menanggapi meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya perlindungan karyawan, Prudential Indonesia memperkuat edukasi pasar melalui berbagai kegiatan seperti webinar dan pelatihan.
“Prudential Indonesia di samping berkomitmen dalam menghadirkan produk perlindungan sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang memberikan banyak manfaat untuk kesejahteraan karyawannya, kami juga akan terus berupaya meningkatkan edukasi pasar mengenai manfaat yang didapat dengan memiliki asuransi kumpulan,” ungkapnya .