Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Sebut Bakal Bagi hingga 25% dari Laba, Ini Histori Tebaran Dividen BBTN

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu memperkirakan dividend payout ratio tahun buku 2024 berada pada kisaran 20%-25% dari total laba.
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akan melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025) mendatang. Pengumuman pembagian dividen tunai tahun buku 2024 menjadi salah satu mata acara yang dinantikan pemegang saham BTN.

RUPST BTN akan digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat pada pukul 14.00 WIB. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu memperkirakan rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) berada pada kisaran 20%-25% dari total laba, seiring pertimbangan kecukupan modal perseroan.

“Tapi kalau kita lagi merasa bahwa kita perlu naikkan dividend payout dengan pertimbangan tertentu, kita akan naikkan sama pemerintah. Tapi most likely saya kasih guidance saja, 20%-25% lah pasti,” katanya dalam public expose, Selasa (27/8/2024).

Pada 2024, BTN mencetak laba bersih sebesar Rp3 triliun. Nilai itu turun 14,1% dibandingkan capaian laba bersih 2023 yaitu Rp3,5 triliun.

Sebelumnya, untuk tahun buku 2023, BTN membagikan dividen tunai senilai Rp700,19 miliar alias Rp49,89 per saham.

Dengan demikian, nilai tersebut mencerminkan rasio pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih BTN sebesar Rp3,5 triliun pada tahun yang sama.

Pada tahun buku 2022, bank spesialis perumahan ini menebar dividen senilai Rp43,39 per saham, atau sebesar Rp609 miliar. Realisasi itu mencerminkan dividend payout ratio yang sama, yakni 20% dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp3,04 triliun.

Sementara itu untuk tahun buku 2021, jumlah dividen tunai yang dibagikan BTN ialah sebesar Rp237,62 miliar, atau sebesar Rp22,43 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 10% dari laba bersih BTN tahun buku yang sama, yang sebesar Rp2,37 triliun.

Untuk tahun buku 2020, BTN memutuskan untuk tidak membagikan dividen bagi para pemegang sahamnya. RUPS BTN kala itu menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp1,6 triliun seluruhnya ditetapkan sebagai cadangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper