Bisnis.com, JAKARTA— Dana Pensiun (Dapen) BCA mengungkap strategi investasinya di tengah gejolak pasar saham yang meningkat sejak awal 2025.
Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent investing) dalam menjaga stabilitas portofolio jangka panjang, terutama di tengah ketidakpastian pasar global dan tren suku bunga tinggi.
“Dalam menghadapi gejolak pasar saham yang meningkat sejak awal tahun ini, perlu dilakukan penyesuaian yang cermat pada portofolio investasinya,” kata Budi kepada Bisnis pada Jumat (21/3/2025),
Dalam menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif, lanjut Budi, Dapen BCA melakukan rebalancing portofolio secara rutin. Langkah tersebut termasuk pengurangan eksposur pada saham dengan volatilitas tinggi.
Lalu, pengalihan dana ke instrumen yang lebih stabil seperti obligasi pemerintah atau surat berharga negara (SBN), obligasi korporasi berperingkat tinggi, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen jangka pendek.
Selain itu, Dapen BCA juga mengalihkan fokus investasinya ke saham-saham berkapitalisasi besar (blue chip) yang dinilai memiliki fundamental kuat dan potensi dividen stabil. Pendekatan ini diambil untuk meminimalkan dampak dari fluktuasi pasar.
Baca Juga
Budi mengatakan instrumen dengan imbal hasil stabil seperti deposito juga menjadi bagian dari strategi Dapen BCA guna menjaga likuiditas. Sementara itu, SBN dengan tenor menengah hingga panjang dipilih untuk menghadapi suku bunga tinggi, dengan tetap memperhatikan pencocokan aset dan liabilitas.
Dalam menghadapi volatilitas yang meningkat, Budi mengatakan pihaknya menerapkan pendekatan manajemen risiko yang disiplin dengan cara rebalancing portofolio. Pihaknya rutin melakukan evaluasi portofolio untuk menyesuaikan komposisi aset guna menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi imbal hasil.
Kemudian, lanjut dia, ketika pasar saham mengalami koreksi tajam, pihaknya akan memanfaatkan peluang untuk masuk ke saham yang memiliki valuasi menarik namun tetap berfundamental baik.
Di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, lanjut Budi, Dapen BCA juga mengedepankan prinsip diversifikasi yang terukur, dengan alokasi ke berbagai instrumen pendapatan tetap yang menawarkan arus kas stabil dan risiko rendah.
“Dalam menghadapi ketidakpastian pasar, kami turut memperkuat porsi investasinya pada instrumen berisiko rendah yang memiliki likuiditas agar stabilitas portofolio tetap terjaga,” kata Budi.
Dengan strategi yang mengedepankan prinsip-prinsip tersebut, Dapen BCA berupaya menjaga keamanan aset sekaligus memastikan pemenuhan kewajiban kepada para peserta.
“Melalui langkah ini, kami berupaya mencapai hasil investasi yang optimal sekaligus memastikan keamanan aset guna memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada peserta,” tutupnya.