Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun atau Rp374,05 per Saham

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memutuskan untuk menebar dividen senilai Rp13,95 triliun, dengan dividend payout ratio 65%.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memutuskan untuk menebar dividen senilai Rp13,95 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Rabu (26/3/2025).

BNI meraup laba bersih Rp21,46 triliun pada 2024, sehingga total dividen itu setara dengan 65% dari laba perseroan. Nilai dividen tahun buku 2024 yang ditebar BNI setara dengan Rp374,05 per saham.

Pada 2023, BNI menebar dividen tunai tahun buku 2023 sebesar 50% dari laba bersihnya atau senilai Rp10,45 triliun.

Para pemegang saham BNI juga menetapkan bahwa 35% dari laba tahun buku 2024 alias Rp7,51 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan perseroan.

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut bahwa pihaknya berupaya meningkatkan dividend payout ratio di atas 50%, seiring dengan tingkat permodalan perseroan yang dinilai memadai. Dia memperkirakan rasio pembagian dividen BNI tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

“Kita nanti akan lihat kemampuan [modal] sampai 5 tahun ke depan. Saya rasa dengan kita naikkan dividen sedikit juga enggak akan ada isu,” katanya kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025) lalu.

Adapun, secara total, terdapat tujuh mata acara yang akan dibahas dalam RUPST bank berlogo angka 46 ini. Pertama, RUPST meminta persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan BNI tahun buku 2024.

Kedua, RUPST juga akan meminta persetujuan penggunaan laba bersih BNI tahun buku 2024 yang mencakup besaran pembayaran dividen. Ketiga, membahas penetapan gaji/honorarium dan fasilitas lain bagi direksi dan dewan komisaris BNI.

Agenda keempat dan kelima masing-masing adalah persetujuan penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik; serta persetujuan atas rencana pembelian kembali (buyback) saham dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri BNI.

Keenam, RUPST BNI akan membahas perubahan anggaran dasar perseroan. Terakhir atau agenda ketujuh, para pemegang saham akan membahas perubahan susunan pengurus BNI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper