Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Pendidikan Diminati Masyarakat untuk Masa Depan, OJK: Perlu Disambut Industri

Berdasarkan riset IFG Progress, 50% responden menyatakan ingin memiliki asuransi pendidikan pada masa depan. Hal itu menjadi pertimbangan menarik bagi industri.
Ilustrasi asuransi pendidikan / dok. Freepik
Ilustrasi asuransi pendidikan / dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga riset IFG Progress melakukan penelitian tentang preferensi pasar terhadap asuransi di Indonesia. Responden yang telah memiliki asuransi dan berencana untuk membeli asuransi tambahan rupanya melirik asuransi pendidikan sebagai asuransi dengan peminat terbesar hingga 23,4%.

Riset tersebut menunjukkan bahwa menunjukkan penetrasi asuransi non wajib dan sosial tertinggi adalah produk asuransi kesehatan (62%) dan asuransi jiwa (36%). Adapun, asuransi pendidikan menjadi salah satu asuransi tambahan dengan peminat tinggi.

Melihat adanya sentimen positif pasar terhadap minat produk asuransi pendidikan, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila mengatakan hasil riset tersebut menjadi masukan yang baik bagi perusahaan asuransi jiwa untuk dapat merancang produk yang diinginkan masyarakat.

"Perlu dipahami lebih jauh fitur manfaat yang dimaksud, apakah manfaat dana pada saat mencapai usia anak tertentu, persiapan jiwa orang tua tidak mampu karena kondisi kesehatan atau yang lain. Fitur-fitur ini tentu akan menentukan risiko yang akan dijamin dan bagaimana memitigasi risiko tersebut," kata Iwan kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025). 

Tidak kalah penting, Iwan mengingatkan perusahaan asuransi untuk menyiapkan strategi investasi mereka guna memastikan dapat memenuhi kewajiban perlindungan manfaat ketika dicairkan.

"Perusahaan asuransi perlu meneliti ketersediaan jenis investasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari fitur produk yang ada," tegasnya.

Iwan mengatakan saat ini dirinya belum mencatat data detail berapa kontribusi asuransi pendidikan dalam industri asuransi. Dia menjelaskan, hal itu juga akan bergantung produk asuransi pendidikan apa yang dimaksud, karena terdapat pilihan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unit-linked atau asuransi pendidikan tradisional.

Adapun dalam riset IFG Progress, juga disimpulkan bahwa alasan rencana pembelian asuransi pendidikan didominasi oleh keinginan untuk mendapatkan perlindungan tambahan (46,2%). Sementara itu, responden yang belum memiliki asuransi memiliki kebutuhan perlindungan tertinggi pada pendidikan di masa depan (67,2%). 

Hasil riset tersebut juga menyatakan bahwa jenis asuransi yang dipertimbangkan untuk dimiliki di masa depan didominasi oleh asuransi pendidikan (50%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper