Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Beri Respons Arahan Prabowo soal Dukungan ke Industri Tekstil

Penyaluran kredit Bank Mandiri (BMRI) ke sektor manufaktur, termasuk tekstil, tercatat sebesar Rp182,9 triliun atau sekitar 14% dari total portofolio kredit.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merespons arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung industri tekstil dengan menyalurkan kredit ke sektor tersebut. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengatakan sub industri tekstil merupakan bagian dari sektor pengolahan atau manufaktur yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Data Bank Mandiri yang didapatkan Bisnis menyebutkan jika penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor manufaktur, termasuk tekstil, tercatat sebesar Rp182,9 triliun atau sekitar 14% dari total portofolio kredit. 

"Bank Mandiri secara umum memandang sektor manufaktur masih memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, khususnya pada industri bernilai tambah tinggi," kata Ashidiq kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025). 

Namun, demikian Ashidiq menegaskan Bank Mandiri tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan aspek kapasitas produksi, prospek permintaan pasar, efisiensi operasional, dan tata kelola perusahaan

Dia juga memastikan adanya penilaian kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan keberlanjutan bisnis sebagai bagian dari proses evaluasi. 

"Bank Mandiri terus mendorong akselerasi sektor manufaktur melalui sinergi antara pembiayaan, advisory, dan penyediaan solusi keuangan berbasis kebutuhan industri," tuturnya. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae sebelumnya mengatakan turut mengamini pernyataan presiden tentang besarnya potensi di industri tekstil nasional. Lebih dari itu, upaya penanganan tantangan di industri ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak, tidak hanya perbankan.

“Tentu kita kan harus berbicara komprehensif kalau tekstil itu ya. Tentunya kita ngomong soal kebijakan perdagangannya, nanti soal kebijakan dan juga masalah investasi, dan lain sebagainya,” katanya, Rabu (9/4/2025).

Dian mengatakan OJK akan mengawasi langkah perbankan, khususnya bank-bank BUMN, dalam merespons arahan presiden tersebut.

Adapun, dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI pada Selasa (8/4/2025), Prabowo mendorong bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendukung keberlanjutan usaha tekstil di Tanah Air. 

Hal tersebut disampaikan sebagai respons atas masukan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Eks Danjen Kopassus ini menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah dalam merumuskan kebijakan terhadap industri padat karya, tak terkecuali tekstil.

"Kemarin kami rapat memanggil Dirut Himbara, Gubernur BI hadir, Menko Perekonomian juga hadir. Kita beri pengarahan kepada Himbara bahwa industri padat karya, seperti tekstil harus didukung," kata Prabowo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper