Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Domino Fraud eFishery Runtuhkan Minat Investor ke Startup RI?

Kasus eFishery dan pengakuan kontroversial Gibran Huzaifah menimbulkan keresahan tersendiri. Diharapkan, modal ventura tetap rasional melirik startup potensial.
CEO eFishery Gibran Huzaifah berada di depan kolam milik pembudidaya ikan. / dok. istimewa
CEO eFishery Gibran Huzaifah berada di depan kolam milik pembudidaya ikan. / dok. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kasus fraud startup eFishery disebut menjadi pukulan telak bagi kepercayaan industri modal ventura mengucurkan investasinya pada perusahaan rintisan di Indonesia. 

Hegemoni eFishery kala menyabet gelar unicorn pada awal 2023 lalu seketika runtuh ketika terkuak fakta bahwa di balik mulusnya perusahaan rintisan tersebut memperoleh pundi-pundi pendanaan investor, ternyata buah dari fraud yang dilakukan CEO eFishery saat itu, Gibran Huzaifah, yang memoles laporan keuangan perusahaan demi memancing pendanaan investor masuk.

Dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg, Gibran mengatakan hal itu dia lakukan demi "bertahan hidup".

Apa yang dilakukan Gibran tersebut, menurut Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda akan membuat efek domino bagi perusahaan rintisan lainnya di Indonesia.

"Gibran melakukan kesalahan yang fatal dimana 'demi bertahan hidup', hingga rela berbuat salah dengan memoles dan memanipulasi laporan keuangan eFishery. Hal ini pasti semakin menekan startup digital lainnya yang ingin mencari pendanaan dan menjauhkan stigma dan persepsi kepada startup digital di Indonesia yang bisa menjadi negatif," kata Huda kepada Bisnis, Rabu (16/4/2025).

Sebelum kasus fraud eFishery terungkap, Huda menyoroti bagaimana pemberitaan positif tentang eFishery dan perjalanan Gibran membangun perusahaannya tersebut membuat banyak investor kepincut.

Usai kasus tersebut mencuat, Huda menilai hal tersebut akan membuat investor lebih selektif. Investor, kata dia, ketika ingin berinvestasi di startup Indonesia pasti melihat lebih detail bagian keuangan dan ada tendensi curiga akan adanya polesan di laporan keuangannya. 

"Minat investor pasti akan berkurang cukup drastis, meskipun saya masih berharap masih banyak investor yang rasional terhadap potensi startup digital di Indonesia," ujarnya. 

Setali tiga uang, Ekonom dan Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah bilang kasus fraud eFishery bisa memperkeruh keadaan yang ada, ketika gejolak ekonomi global bisa berdampak bagi appetite investor dalam mengucurkan dana.

"Saya kira sekarang ini di tengah gejolak ekonomi global appetite investor sudah sangat menurun. Kasus-kasus seperti kasus eFishery hanya memperkuat penurunan appetite tersebut," ujar Piter.

Meski demikian, Piter melihat kondisi tersebut bukan berarti akan membuat investor sepenuhnya menutup pintu investasi di ekonomi digital di Indonesia. Hanya saja, menurutnya kesadaran investor akan risiko akan menjadi lebih tinggi dan mereka akan lebih selektif dan sangat berhati-hati.

Titik Balik Pembiayaan Modal Ventura

Menilik tren kinerja investor startup di dalam negeri, sepanjang 2024 pembiayaan dan penyertaan industri modal vetura di Indonesia konsisten cetak kinerja merah. Sementara itu, 2025 menjadi tahun yang diharapkan bisa menjadi titik balik kinerja pembiayaan modal ventura bisa tumbuh positif.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan pembiayaan modal ventura tahun ini bisa tumbuh 3,72% secara tahunan (year on year/YoY). Meski diproyeksi akan tumbuh positif, industri modal ventura mengawali 2025 ini dengan kinerja yang masih negatif. 

Berdasarkan data terbaru, pembiayaan modal ventura per Februari 2025 terkontraksi 0,93% menjadi Rp16,34 triliun. Torehan ini melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya yakni per Januari 2025 dengan catatan kontraksi 3,58% (YoY) sebesar Rp15,81 triliun.

"Dengan demikian [periode 2025] tidak lagi terkontraksi seperti yang kita alami di 2024. Di Februari kemarin memang masih terkontraksi. Jadi di 2025 akan positif 3%—4% proyeksi pertumbuhan modal ventura," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK, Agusman.

Menanggapi ekspektasi OJK tersebut, Etikah Karyani, Peneliti FEB UNS & Center Of Reform On Economics (Core) Indonesia menilai apa yang terjadi di eFishery bisa menjadi beban bagi upaya industri modal ventura mengejar target pertumbuhan.

"Kepercayaan investor jelas terganggu karena risiko moral hazard nyata yang pada akhirnya reputasi Indonesia sebagai ekosistem startup memberi sinyal negatif. Di satu sisi, ketika OJK menargetkan pertumbuhan pembiayaan modal ventura 3%—4%, maka bisa terhambat karena kepercayaan investor turun," kata Etikah.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesido) Eddi Danusaputro mengatakan untuk mengejar target pembiayaan 3%—4% tersebut para pelaku modal ventura akan senantiasa mencari peluang baru, termasuk memantau dan menjajaki kolaborasi dengan berbagai program pemerintah.

"Kami juga masih memantau, ada program makan bergizi gratis, program koperasi merah putih, program peningkatan ekspor ke negara-negara selain Amerika Serikat, dan lain-lainnya. Kita cari peluang dari situ dan turunannya," ujar Eddi.

Di tahun ini, Eddi menjabarkan beberapa sektor yang akan menarik bagi industri modal ventura memberikan pendanaan. "Sektor yang berhubungan dengan sehari-hari seperti makanan, sektor perdagangan dan sebagainya," sambungnya.

Saat disinggung soal bagaimana kasus eFishery bisa meruntuhkan minat pelaku modal ventura mengucur investasi, dirinya tak bisa berkomentar banyak.

"No comment tentang eFishery karena saya tidak tahu banyak. Baiknya tanya ke investor asing," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper