Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Insurance Catat Premi Rp1,14 Triliun per Kuartal I 2025

BRI Insurance menilai bahwa perolehan preminya pada kuartal I/2025 lebih tinggi dari rata-rata premi industri asuransi umum.
Gedung Bank BRI Jakarta. / Bisnis-Himawan L Nugraha
Gedung Bank BRI Jakarta. / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi BRI Indonesia atau BRI Insurance hingga kuartal I/2025 berhasil mencatatkan premi bruto sebesar Rp1,145 triliun. Angka tersebut tumbuh sekitar 5% (year on year/YoY) dibanding periode yang sama pada 2024.

Direktur Teknik PT BRI Insurance Ade Zulfikar mengatakan tahun ini BRI Insurance menargetkan perolehan premi bruto sebesar Rp4,5 triliun. Dia mengatakan capaian BRI Insurance pada kuartal I tersebut lebih tinggi dari rata-rata industri.

"Itu dari premi bruto. Sementara industri mengalami kontraksi, relatif turun atau stagnan, kami tetap tumbuh," kata Ade kepada Bisnis, dikutip pada Sabtu (17/4/2025).

Sementara itu, laba setelah pajak yang dibukukan BRI Insurance dalam periode Januari—Maret 2025 tercatat sebesar Rp181 miliar.

Tepat pada 17 April 2025, BRI Insurance merayakan hari jadinya yang ke-36 tahun. Ade menjelaskan, torehan apik BRI Insurance pada kuartal I/2025 ini melanjutkan pertumbuhan positif pada akhir 2024 lalu. Hal ini menjadi pencapaian BRI Insurance yang sudah berdiri 36 tahun.

Dia menjabarkan premi bruto BRI Insurance per akhir 2024 tercatat sebesar Rp3,9 triliun, naik sekitar 18% (YoY) dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp3,3 triliun.

"Naik kurang lebih sekitar 18%, sementara rata-rata pertumbuhan industri negatif di tahun 2024," tegasnya.

Dari sisi laba, pada akhir 2023 BRI Insurance mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp483 miliar, yang kemudian melesat sekitar 45% (YoY) menjadi Rp702 miliar per akhir 2024.

Ade menjelaskan laba tersebut didapatkan dari hasil underwriting BRI Insurance yang selalu dijaga agar berada di atas rata-rata industri. 

"Karena rata-rata kami itu hasil underwriting di atas 30%. Sementara rata-rata industri itu di bawah 20% bahkan.  Kami itu tahun lalu 33%. Di 2024 dan 2023 kita jaga di antara 33% sampai 35%, hasil underwriting. Hasil underwriting ini kan salah satu yang paling dominan untuk mendorong angka profit," ujarnya.

Selain itu, profit tersebut juga disumbang oleh pertumbuhan hasil investasi, walaupun menurut Ade kontribusinya tidak signifikan karena nilai investasi BRI Insurance memang terbilang kecil di kisaran Rp2 triliun sampai Rp3 triliun.

Adapun dari sisi kesehatan finansial perusahaan, Risk Based Capital (RBC) BRI Insurance terus dijaga di atas 300%. Seperti diketahui, ambang batas RBC perusahaan asuransi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%. 

"Rasio kecukupan investasi kita juga kita jaga dengan baik sesuai dengan ketentuan OJK. Itu beberapa pencapaian-pencapaian kami," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper