Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Industri Pegadaian Tembus Rp94,20 Triliun per Februari 2025, Didominasi Luar Jawa

OJK mencatat total penyaluran pembiayaan oleh industri pergadaian mencapai Rp94,20 triliun per Februari 2025 dengan pembiayaan luar Jawa mendomimasi.
Ilustarasi bisnis pergadaian yang kini menjadi incaran para crazy rich./Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Ilustarasi bisnis pergadaian yang kini menjadi incaran para crazy rich./Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penyaluran pembiayaan oleh industri pergadaian per Februari 2025 mencapai Rp94,20 triliun. Menariknya, pembiayaan tersebut lebih banyak disalurkan di luar Pulau Jawa. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK (KE PVML), Agusman mengatakan bahwa proporsi pembiayaan oleh pergadaian per Februari 2025 terdiri dari 46,05% di Pulau Jawa dan 53,95% di luar Pulau Jawa.

“Total penyaluran pembiayaan oleh pergadaian per Februari 2025 mencapai Rp94,20 triliun, dengan proporsi 46,05% di Pulau Jawa dan 53,95% di luar Pulau Jawa,” kata Agusman dalam jawaban tertulis pada Kamis (17/4/2025). 

Penyaluran pembiayaan pergadaian periode Maret 2025 sendiri masih menunggu laporan industri, sehubungan dengan penyesuaian batas waktu penyampaian laporan kepada OJK karena adanya hari libur nasional dan cuti bersama. Laporan paling lambat disampaikan pada 17 April 2025.

Tingginya penyaluran di luar Pulau Jawa ditopang oleh kehadiran 197 perusahaan pergadaian swasta yang beroperasi di 19 provinsi luar Jawa. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan pembiayaan alternatif dengan proses yang cepat dan mudah, serta berkontribusi dalam pemerataan akses layanan keuangan, termasuk di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3TP).

Lebih lanjut, Agusman juga mengungkapkan bahwa OJK tengah menyusun Rancangan Surat Edaran OJK (RSEOJK) yang mengatur pelaporan keuangan perusahaan pergadaian dan perusahaan pergadaian syariah. 

“Antara lain mengatur mengenai bentuk, susunan dan pedoman penyusunan, serta prode dan tata cara penyampaian laporan berkala perusahaan pergadaian dan perusahaan pergadaian syariah,” kata Agusman. 

Jika ditarik ke belakang, sepanjang 2024 industri pergadaian membukukan penyaluran pinjaman sebesar Rp88,05 triliun, tumbuh 26,9% secara tahunan (year-on-year/YoY). Dari angka tersebut, Rp47,35 triliun atau 53,78% disalurkan di luar Pulau Jawa, sementara Rp40,70 triliun (46,22%) disalurkan di Pulau Jawa.

Jumlah nasabah pun hampir seimbang, dengan 13,63 juta nasabah di luar Pulau Jawa dan 13,60 juta nasabah di Pulau Jawa. Kota Makassar menjadi wilayah dengan penyaluran pinjaman terbesar di luar Jawa, senilai Rp7,57 triliun kepada 1,92 juta nasabah. 

Di Pulau Jawa, Kota Bandung mencatat penyaluran terbesar sebesar Rp11,73 triliun kepada 3,81 juta nasabah. Dari sisi pertumbuhan, pinjaman gadai di luar Pulau Jawa meningkat 26,3% YoY, sedangkan di Pulau Jawa naik 27,6% YoY pada 2024.

Tren dominasi penyaluran di luar Jawa pun sudah terlihat sejak 2023, ketika pinjaman pergadaian di luar Jawa mencapai Rp37,50 triliun atau 54,05% dari total, sementara di Pulau Jawa sebesar Rp31,88 triliun (45,95%).

OJK mencatat data ini berasal dari 62 lokasi penyaluran pinjaman pergadaian yang mencakup perusahaan swasta maupun PT Pegadaian (Persero), dengan sebaran 33 lokasi di luar Pulau Jawa dan 29 lokasi di Pulau Jawa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper