Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Raya (AGRO) Optimistis Kinerja Keuangannya Tumbuh Positif di Kuartal I/2025

Walaupun kondisi perekonomian sedang mengalami tantangan, namun Bank Raya meyakini segmen UMKM akan tetap bertahan.
Nasabah mengakses aplikasi mobile banking Bank Raya di Jakarta, Senin (13/5/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah mengakses aplikasi mobile banking Bank Raya di Jakarta, Senin (13/5/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) optimistis pertumbuhan kinerja pada kuartal 1/2025 relatif positif. 

Direktur Bisnis Bank Raya Kicky Andrie Davetra mengatakan kinerja perusahaan pada kuartal I/2025 diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan kinerja di kuartal IV/2024. 

"Relatif sama dengan kuartal IV lah secara beberapa parameter pertumbuhannya maupun [pertumbuhan] di saving," ujarnya, Minggu (21/4/2025). 

Kendati demikian, pihaknya tak membeberkan lebih lanjut terkait detail angka kinerja pada tiga bulan pertama tahun ini. Di sisi lain, dia memastikan adanya pertumbuhan laba per saham selama kuartal I/2025. 

"Jadi ekspektasi kami EPS (earning per share) tumbuh di tahun 2025 ini yaitu 2 kali dibandingkan di 2024," katanya. 

Menurutnya, walaupun kondisi perekonomian sedang mengalami tantangan, namun diyakini segmen UMKM akan tetap bertahan. Adapun segmen mikro kecil dan menengah merupakan salah satu fokus Bank Raya. 

Menelisik jejak kinerja sebelumnya, AGRO membukukan laba bersih sebesar Rp50,89 miliar pada 2024. Realisasi ini tumbuh 108,9% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dari Rp24,35 miliar pada 2023.

Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini membukukan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 17,25% YoY hingga mencapai Rp571,97 miliar pada 2024. 

Pendapatan berbasis komisi (fee-based income) Bank Raya tercatat sebesar Rp10,82 miliar, turun 17,18% YoY. Namun, pos pendapatan lainnya naik 35,58% menjadi Rp496,59 miliar, sementara kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) berhasil digerus 162,31% menjadi Rp156,4 miliar.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank Raya saat itu tercatat mengalami pertumbuhan 3,37%, dari Rp6,89 triliun pada 2023 menjadi Rp7,13 triliun pada 2024. Aset perseroan pun tumbuh 5,53% menjadi Rp13,13 triliun. 

Adapun kualitas aset membaik, tecermin dari rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 3,22% dan NPL nett 1,20% pada 2024. Angka itu menurun dari masing-masing dari 4,40% dan 1,51% pada 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper