Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham bank banyak dilego oleh investor asing pada perdagangan Senin (21/4/2034). Total nilai penjualan saham oleh investor asing sebesar Rp443,6 miliar.
Menelisik data perdagangan RTI, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) paling banyak dijual investor asing dengan nilai Rp205,4 miliar. Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dilepas investor asing hingga Rp112,6 miliar.
Selanjutnya investor asing melepas saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai Rp87,2 miliar. Selain tiga saham bank-bank berkapitalisasi jumbo, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) turut dilego investor asing sebesar Rp30,8 miliar.
Saham bank pelat merah selanjutnya yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga dilepas Rp5,8 miliar. Terakhir saham bank digital yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO) dijual investor asing sebesar Rp1,9 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) ramai-ramai dijala investor asing dengan total Rp46,2 miliar. Hal ini serupa dengan bank induknya yaitu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang diborong investor asing Rp16,7 miliar per Senin (21/4).
Adapun, sejumlah bank yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara alias BUMN sebelumnya ramai dilego investor asing pada periode Senin (14/4/2025) sampai Kamis (17/4/2025). Apabila dijumlahkan, investor asing menjual saham BUMN sebesar Rp2,7 triliun selama periode tersebut.
Baca Juga
Merujuk dari data perdagangan RTI pada pekan lalu saham Bank Mandiri ramai dijual asing senilai Rp1,7 triliun. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan penjualan saham Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Terperinci saham BNI dijual oleh investor asing dengan total Rp570,1 miliar. Sementara untuk saham BRI, total penjualan oleh investor asing sebesar Rp449,4 miliar. Terakhir saham Bank Syariah Indonesia, dengan total penjualan saham oleh investor asing Rp13,9 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
