Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (BTPN) memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 senilai Rp562,6 miliar atau 20% dari laba bersih yang berakhir per 31 Desember 2024 sebesar Rp2,8 triliun.
Nilai dividen ini setara dengan Rp52,85 per lembar saham yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Pembagian dividen sudah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan alias RUPST pada Selasa (22/4/2025).
Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar menyampaikan, RUPST juga turut menetapkan sisa laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024 setelah dikurangi penyisihan dividen sebagai laba ditahan.
“Harapannya jadi momentum baik bagi tahapan transformasi merek SMBC Indonesia, sehingga dapat terus memantik optimisme kami untuk terus mencatatkan performa positif guna memberikan dampak positif yang lebih bermakna bagi para nasabah, pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia,” kata Henoch dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).
Adapun BTPN mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% pada akhir 2024. Dalam keterangan resmi perusahaan pada Senin (3/3/2025), total laba bersih perseroan setelah pajak 2024 meningkat sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp2,8 triliun.
"Kami akan terus berupaya memberikan solusi keuangan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan nasabah," ujar Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar sebelumnya.
Baca Juga
Saat itu dia mengatakan jika menghitung di luar dampak akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) pada Maret 2024 laba bersih entitas Bank dan BTPN Syariah setelah pajak meningkat sekitar 8%. Adapun, secara konsolidasi, total aset SMBC Indonesia naik 20% menjadi Rp241,1 triliun pada akhir 2024.
Peningkatan laba bersih konsolidasi didorong oleh pendapatan operasional yang meningkat 27% mencapai Rp17,4 triliun. Perusahaan menyebut laba dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 26% menjadi Rp15,2 triliun serta pendapatan lainnya yang naik 31% menjadi Rp2,2 triliun.
Pendapatan bunga bersih secara konsolidasi meningkat sejalan dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik ke level 7,10% per Desember 2024 dari 6,45% pada Desember 2023.
Kontributor utama dari peningkatan pendapatan bunga bersih meliputi kenaikan pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid seperti surat berharga, dan pendapatan bunga bersih dari Grup OTO.
Dari sisi pendapatan fee, peningkatan volume transaksi kartu kredit, peningkatan penjualan produk bancassurance, cash management, dan trade memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan fee Perseroan.