Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA membukukan penyaluran kredit sebesar Rp941 triliun, tumbuh 12,6% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal I/2025.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, serta turut terdampak momentum Ramadan dan Idulfitri 2025.
“Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9% YoY menjadi Rp443,4 triliun,” katanya dalam konferensi pers paparan kinerja BCA kuartal I/2025 secara virtual, Rabu (23/4/2025).
Dia memerinci bahwa kredit komersial BCA tumbuh 9,9% YoY mencapai Rp137,4 triliun. Kredit UKM mencapai Rp124,5 triliun, naik 12,9% YoY.
Lebih lanjut, kredit konsumer BCA pun naik 11,3% YoY menjadi Rp225,7 triliun. Realisasi itu ditopang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 10,5% YoY menjadi Rp135,3 triliun, serta kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp67,1 triliun.
Selain itu, outstanding pinjaman konsumer lainnya yang didominasi oleh kartu kredit juga meningkat 13,9% YoY hingga mencapai Rp23,3 triliun.
Baca Juga
Jahja melanjutkan bahwa penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19% YoY menjadi Rp235 triliun, dengan porsi sekitar 25% total portofolio pembiayaan.
“Rasio loan at risk [LAR] dan nonperforming loan [NPL] berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6% dan 2%. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5% dan 66,5%,” lanjutnya.
Sementara itu, simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) BCA mencapai Rp1.193 triliun, naik 6,5% YoY pada kuartal I/2025. Dana murah atau current account saving account (CASA) menjadi kontributor utama pendanaan BCA dengan pertumbuhan 8,3% YoY menjadi Rp979 triliun.
Dengan demikian, laba bersih senilai Rp14,1 triliun dibukukan BCA beserta entitas anaknya sepanjang kuartal I/2025. Realisasi itu tumbuh 9,8% secara tahunan.