Bisnis.com, JAKARTA — Bank DKI telah mendapat restu untuk menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Restu tersebut ditetapkan dalam Rapat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank DKI Tahun Buku 2024 pada Rabu (30/04/2025)
“RUPST memberikan kewenangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk segala penyesuaian dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan IPO. Termasuk melakukan kajian secara komprehensif serta memperhatikan kondisi perekonomian domestik maupun global dan kondisi pasar saham di BEI,” ujar Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).
Selain lampu hijau untuk IPO, dia menuturkan RUPST Bank DKI juga telah memberikan persetujuan penambahan Modal Ditempatkan/Disetor Perseroan sebesar jumlah yang ditetapkandalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2024 (selanjutnya disebut APBD-P Tahun 2024).
Penambahan modal itu berasal dari kredit Hapus Buku eks BPPN dengantotal Rp2,19 miliar sebagai setoran modal Pemerintah ProvinsiDKI Jakarta pada Perseroan.
Dengan demikian, lanjutnya Modal Ditempatkan/ Disetor Perseroan akan berubah dari semula sebesar Rp6,58 triliun menjadi Rp6,58 triliun.
Baca Juga
“Sisanya sebesar Rp760,17 ribu dibukukan dalam Cadangan Umum Perseroan,” jelasnya.
Pembagian Dividen dan Perombakan Direksi
Bank DKI juga mengumumkan pembagian dividen senilaiRp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar dengan rincian Rp249,26 miliar diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Adapun, dividen Rp56 juta diberikan kepada Perumda Pasar Jaya.
Sedangkan sisa laba bersih tahun 2024, sebesar 68% atau senilai Rp529,79 miliar ditetapkan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha Bank DKI.
RUPST Bank DKI tahun buku 2024 juga menetapkan perubahan terhadap susunan pengurus guna mendukung transformasi bisnis.
“Pemegang Saham melalui RUPS dan setelah berkonsultasi dengan OJK, melakukan penguatan dan penyegaran jajaran komisaris dan direksi,” katanya.
Bank DKI menunjuk Anang Basuki menggantikan posisi Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama.
Sementara itu, Michael Rolandi C Brata dan Kiryanto tetap menjabat pada posisinya masing-masing sebagai Komisaris dan Komisaris Independen.
Untuk posisi Direksi, Agus H. Widodo tetap dipercaya menjabatsebagai Direktur Utama bersama Ateng Rivai sebagai Direktur Kepatuhan.
Nama-nama baru ditunjuk Pemprov DKI Jakarta untuk mengisi jajaran Direksi Bank DKI diantaranya Daniel Setiawan Subianto, Basaria Martha Juliana, Dipo Nugroho, dan Prihanto Herbowo.
Nama-nama baru tersebut selanjutnya akan menjalani proses penilaian uji kemampuan dan kepatutan dariOtoritas Jasa Keuangan.
Dengan demikian susunan Direksi dan Komisaris Bank DKI menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen): Anang Basuki *
Komisaris: Michael Rolandi C Brata
Komisaris Independen: Kiryanto
Direksi
Direktur Utama: Agus H. Widodo
Direktur Kepatuhan: Ateng Rivai
Direktur: Daniel Setiawan Subianto *
Direktur: Basaria Martha Juliana *
Direktur: Dipo Nugroho *
Direktur: Prihanto Herbowo *
*Berlaku efektif sejak persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan ataspenilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sertamemenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku