Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat kinerja hingga akhir tahun ini.
Pada kuartal I/2025, Bank Danamon membukukan laba bersih Rp787 miliar, terkoreksi 9% secara tahunan (year on year/YoY) dari capaian Rp831 miliar pada kuartal I/2024. Chief Strategy Officer Bank Danamon Reza Iskandar Sardjono mengungkapkan terdapat berbagai tantangan industri perbankan pada awal tahun ini.
“Meskipun terdapat tantangan di industri secara umum, seperti pengetatan NIM [margin bunga bersih] dan pelambatan di industri otomotif, Danamon tetap membukukan pendapatan operasional yang stabil di Rp4,7 triliun,” katanya kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (11/5/2025).
Menurutnya, di tengah dinamika perekonomian global dan nasional saat ini, Bank Danamon masih mengacu pada target pertumbuhan yang telah ditetapkan sebelumnya dan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Dalam mendorong penyaluran kredit dan pendanaan granular, Reza menyebut bahwa pihaknya akan meningkatkan proses internal dan analisis data untuk menjangkau nasabah dan masyarakat yang lebih luas.
Selain itu, Bank Danamon juga berupaya membangun kapabilitas IT Digital, SDM, branding, serta transformasi kantor cabang dengan tujuan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Baca Juga
“Kenaikan beban operasional dari investasi sebagian diimbangi oleh perbaikan dalam biaya kredit,” sambungnya.
Terkait likuiditas, dia memaparkan bahwa pihaknya juga terus memantau dan menjaga agar likuiditas tetap berada pada level yang terjaga. Menurutnya, rasio kecukupan likuiditas (LCR) dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) di Bank Danamon saat ini masing-masing sebesar 143% dan 120%.
“Melalui sinergi yang kuat bersama dengan anggota grup dan mitra strategis, serta MUFG sebagai perusahaan induk, Danamon akan melanjutkan momentum pertumbuhan di seluruh lini bisnis dengan pendekatan ekosistem dan proposisi unik MUFG,” pungkas Reza.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih Bank Danamon tercatat turun 1,35% (YoY) menjadi Rp3,94 triliun pada Maret 2025, seiring beban bunga yang naik 17,94% hingga mencapai Rp1,81 triliun.
Beban operasional selain bunga bersih yang dibukukan Bank Danamon juga meningkat 1,81% menjadi 2,93 triliun.
Kendati demikian, kinerja intermediasi dan simpanan Bank Danamon tetap tumbuh positif dengan total kredit dan trade finance konsolidasi senilai Rp192,7 triliun, naik 7% (YoY). Himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6% (YoY) menjadi Rp151,7 triliun.