Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Rapor 'Cuan' Bank Asal Negeri Ginseng di RI sepanjang Kuartal I/2025

Berikut rangkuman kinerja bank asal Korea Selatan dari sisi laba dan aset sepanjang kuartal I/2025.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA — Enam bank besutan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia mencatat kinerja yang bervariasi pada kuartal I/2025. 

Mengacu laporan keuangan dari masing-masing bank, dari sisi laba sebagian besar bank mencatatkan pertumbuhan positif, sementara dari sisi aset, mayoritas menunjukkan peningkatan meski ada yang mengalami penurunan tipis.

Dari keseluruhan total laba, OK Bank (DNAR) menjadi bank asal Korsel dengan lonjakan laba terbesar. Laba OK Bank tumbuh 606,36% dari Rp4,3 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp30,4 miliar pada kuartal I/2025. Aset bank ini juga naik 14,7% menjadi Rp12,24 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp10,67 triliun. 

Di sisi lain Bank KB Kookmin Indonesia yang tahun lalu mencatat kerugian sebesar Rp827,06 miliar, telah membalikkan keadaan dengan mencetak laba sebesar Rp352,12 miliar. Laba ini mencerminkan pemulihan signifikan sebesar 142,5%, meskipun pertumbuhan asetnya hanya naik 2,06% menjadi Rp84,85 triliun.

Manajemen KB Bank menyampaikan bahwa capaian laba bersih itu tak terlepas dari upaya perbaikan fundamental usai resmi menjadi bagian dari KB Financial Group sejak 2021.

“Dengan dukungan penuh dari KB Financial Group, kami terus mempercepat transformasi di seluruh lini untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” tulis manajemen BBKP dalam keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).

Sementara itu, Bank KEB Hana Indonesia juga mencatat kinerja dengan pertumbuhan laba sebesar 37,3%, dari Rp118 miliar menjadi Rp162,1 miliar. Sementara asetnya turut mengalami peningkatan hampir 10% menjadi Rp51,68 triliun.

Intip Rapor 'Cuan' Bank Asal Negeri Ginseng di RI sepanjang Kuartal I/2025

Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Hana Bank di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bank Industrial Bank of Korea (IBK) mencatat pertumbuhan laba 18,88%, dari Rp45,9 miliar menjadi Rp54,6 miliar. Kenaikan asetnya mencapai 11,35%, menandakan ekspansi yang berkelanjutan.

Sebaliknya, Bank Shinhan Indonesia mengalami penurunan laba sebesar 11,84%, dari Rp70,4 miliar menjadi Rp62,1 miliar. Namun, asetnya masih tumbuh sehat sebesar 11,28% menjadi Rp26,7 triliun dari Rp23,9 triliun. 

Adapun Bank Woori Saudara hanya mencatat kenaikan laba tipis sebesar 2,1%, dari Rp151,15 miliar menjadi Rp154,33 miliar. Aset bank ini sedikit menyusut 0,72%, menjadi Rp57,91 triliun.

Terkait dengan kinerja industri perbankan secara keseluruhan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyampaikan di tengah ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang ditetapkan, yaitu pada kisaran 9% hingga 11%.

"Berdasarkan pembahasan rencana bisnis dengan industri perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae minggu lalu.

Dia menambahkan OJK akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan, apabila terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian.

Adapun, perkembangan industri perbankan nasional menunjukkan pertumbuhan kredit sebesar 9,16% YoY menjadi Rp7.908,42 triliun. Meskipun masih terjadi pertumbuhan, tetapi ada perlambatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang sebesar 10,30% YoY.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 4,75% YoY dari Februari 2025 sebesar 5,75% YoY menjadi Rp9.010 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 4,01%, 7,74%, dan 4,75% secara tahunan

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,17%, menurun dari Februari 2025 yang sebesar 2,22% dan NPL net 0,80% dari Februari 2025 yang sebesar 0,81%. Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat 9,86% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 9,77%.

Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi rasio NPL gross dan LaR menurun dibandingkan posisi Maret 2024 yang masing-masing sebesar 2,25% dan 13,94%. "Rasio LaR tersebut juga sudah di bawah level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019," ujar Dian.

No

Bank

Laba QI/2024

Laba QI/2025

Perubahan (%)

Aset QI/2024

Aset QI/2025

 Perubahan (%)

1

Shinhan Indonesia

Rp70,48 miliar

Rp62,14 miliar

-11,8%

Rp23,99 triliun

Rp26,7 triliun

11,28%

2

KEB Hana Indonesia

Rp118,02 miliar

Rp162,13 miliar

37,3%

Rp46,98 triliun

Rp51,68 triliun

9,99%

3

Woori Saudara

Rp151,15 miliar

Rp154,33 miliar

2,1%

Rp58,33 triliun

Rp57,91 triliun

-0,72%

4

KB Kookmin Indonesia

(Rp827,06 miliar)

Rp352,12 miliar

142,5%

Rp83,14 triliun

Rp84,85 triliun

2,06%

5

Industrial Bank of Korea (IBK)

Rp45,91 miliar

Rp54,58 miliar

18,8%

Rp19,34 triliun

Rp21,54 triliun

11,35%

6

OK Bank

Rp4,3 miliar

Rp30,43 miliar

606,3%

Rp10,67 triliun

Rp12,24 triliun

14,74%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper