Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa target penyaluran kredit perbankan tidak berubah di tengah gejolak perekonomian global.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae berujar bahwa pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang ditetapkan pada kisaran 9% hingga 11%.
“Berdasarkan pembahasan rencana bisnis dengan industri perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Namun demikian, dia menyampaikan bahwa OJK akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan apabila terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian target.
Dian juga menyampaikan bahwa kinerja intermediasi perbankan yang tecermin dari penyaluran kredit tumbuh 9,16% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp7.908 triliun per Maret 2025. Realisasi ini melambat dari penyaluran 10,3% pada bulan sebelumnya.
Kualitas kredit disebutnya tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 2,17%, turun dari 2,22% pada Februari 2025 dan NPL net relatif stabil pada rentang 0,80%.
Baca Juga
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,75% (YoY) menjadi Rp9.010 triliun, juga melambat dibandingkan Februari 2025 yang sebesar 5,75%. Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 4,01%, 7,74%, dan 4,75% (YoY).
Sebelumnya, dari sisi bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mengungkapkan terdapat berbagai tantangan industri perbankan pada awal tahun ini, seperti pengetatan margin bunga bersih (NIM) dan pelambatan industri otomotif.
Namun, Chief Strategy Officer Bank Danamon Reza Iskandar Sardjono menjelaskan bahwa pendapatan operasional yang diperoleh perseroan terbilang stabil pada kuartal I/2025, sehingga tak mengubah target kinerja hingga akhir tahun.
“Di tengah dinamika perekonomian global dan nasional saat ini, Danamon masih mengacu pada target yang telah ditetapkan sebelumnya dan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian,” katanya kepada Bisnis, Jumat (9/5/2025).