Bisnis.com, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp1,05 triliun atau 15% dari laba bersih pada 2024 kepada para pemegang saham.
Hal itu diputuskan dalam RUPST BSI yang diselenggarakan pada Jumat (16/5/2025). Nilai tersebut setara dengan Rp22,78 per saham. Dengan harga penutupan BRIS Rp2.870 per saham, maka dividend yield sebesar 0,79%.
Selain itu, 20% dari laba 2024 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan dan 65% digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Sebagai informasi, BRIS membukukan laba bersih Rp7,01 triliun pada 2024. Capaian ini naik 22,83% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp5,7 triliun pada 2023.
Secara historis, rasio dividen BSI untuk tahun buku 2023 yakni 15% dari laba bersih tahun 2023 yang senilai Rp5,7 truliun. Sehingga total dividen yang dibayarkan BSI yakni sebesar Rp18,54 per saham atau total Rp855,56 miliar.
Ditelisik lebih jauh, BSI secara konsisten membayarkan dividen kepada para pemegang sahamnya sejak 2022 untuk tahun buku 2021. Sebagaimana diketahui, BSI efektif terbentuk sebagai bank hasil merger pada 2021.
Baca Juga
Rinciannya pada 2022 atas kinerja tahun sebelumnya, BSI pertama kali membayarkan dividen kepada investornya sebesar Rp18,4 per saham.
Selanjutnya pada 2023, BSI kembali menebar dividen Rp9,23 per saham, dengan total dividen Rp426,01 miliar kepada pemegang sahamnya untuk tahun buku 2022.
Terakhir pada 2024, perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp18,54 per saham atau total Rp855,56 miliar untuk tahun buku 2023. Saat itu 20% laba akan dimanfaatkan sebagai cadangan wajib.
Lalu, sisanya akan dimanfaatkan sebagai laba ditahan. Sebagai catatan, pada tahun buku 2023, BSI telah meraup laba bersih Rp5,7 triliun, tumbuh 33,8% secara tahunan.