Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan Tumbuh 8,43% pada Mei 2025, Simpanan 4,29% YoY

Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit dan himpunan simpanan atau DPK per Mei 2025.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti memberikan keterangan saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti memberikan keterangan saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan kinerja perbankan pada Mei 2025, seperti pertumbuhan kredit dan himpunan simpanan atau dana pihak ketiga (DPK).

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan jika pada bulan kelima tahun ini penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar 8,43% YoY, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 8,88% YoY.

"Peran kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi perlu terus ditingkatkan," ujarnya dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Rabu (18/6/2025).

Pada saat yang sama, Perry menyebutkan likuiditas perbankan asih memadai meskipun DPK melambat dari Januari 2025 sebesar 5,51% YoY menjadi 4,29% pada Mei 2025.

Menurutnya, dari sisi penawaran, preferensi perbankan masih kuat di tengah lending standard yang meningkat. Sementara, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran di sektor industri, jasa social dan lainnya.

Untuk sektor perdagangan, pertanian, dan jasa dunia usaha, lanjut Perry, perlu ditingkatkan. Sementara itu, dilihat dari kelompok penggunaan, Perry menyebut kredit investasi tumbuh sebesar 13,74% YoY; kemudian kredit modal kerja sebesar 4,94% YoY; dan kredit konsumsi sebesar 8,82% YoY.

Selain itu, pembiayaan syariah tumbuh 9,19% YoY dan kredit UMKM sebesar 2,17% YoY. "Dengan perkembangan kredit tersebut dan prospek ekonomi ke depan, BI perkirakan pertumbuhan kredit bank 2025 di kisaran 8%-11%," ujar Perry.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper