Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal memprediksi ekspor produk halal di Indonesia akan terus meningkat.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hassan mengatakan pada 2025, pihaknya memprediksi nilai ekspor produk halal Indonesia bisa mencapai US$13,8 miliar atau setara dengan Rp225 triliun.
“Hal ini dikarenakan eksistensi halal di dunia internasional yang semakin hari semakin berkibar, dengan nilai halal kita yang semakin hari semakin meningkat dan kami terus mendorong Jakarta sebagai ibu kota halal dunia,” ucapnya pada pekan lalu.
Dia optimistis, nilai ekspor produk halal dari Indonesia akan terus meningkat dari tahun ke tahun karena pihaknya menyelenggarakan secara rutin Indonesia International Halal Festival (IIHF), yang tahun ini berlangsung pada 20—22 Juni 2025.
Rencananya, perhelatan tersebut akan digelar setiap tahun, dengan melibatkan pengusaha produk halal, mulai dari yang berkala besar hingga ke tataran pengusaha skala kecil dan menengah.
Festival ini, lanjutnya, bertujuan untuk memperkuat ekosistem halal yang semakin dinamis, inklusif, dan produktif melalui kolaborasi antara industri, pemangku kepentingan, , akademisi, dan masyarakat.
Baca Juga
"Melalui IIHF, BPJPH mendorong terbentuknya ekosistem halal nasional yang semakin dinamis, inklusif, dan produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor produk halal," katanya.
Haikal menjelaskan bahwa IIHF menawarkan platform yang komprehensif untuk penguatan ekosistem halal, karena memberikan wadah penguatan sinergi dan kolaborasi jaminan produk halal bagi pemangku kepenjtingan halal di dalam dan luar negeri.
“Selain itu, melalui IIHF pegiat usaha dapat mempromosikan produk halalnya, sebagai upaya promosi dan perluasan jangkauan market. Akan diikuti peserta dari 25 negara. Begitu pula distributor dan importir produk halal daging salah satu terbesar di Indonesia PT Suri Nusantara Jaya dipastikan jadi partisipan IIHF 2025,” lanjutnya.
Adapun ke-25 negara yang berpartisipasi pada IIHF 2025 di antaranya adalah Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Chile, Australia, Canada, Jepang, Pakistan, Singapura, Polandia, Itali, Belarusia, Inggris, Belanda, Spanyol, Belgia, Denmark, Lithuania, Rusia, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Iran, Yordania, dan Kolombia.
Dia juga mengatakan bahwa upaya penguatan posisi produk halal di pasar domestik dan ekspor adalah dua hal yang harus berjalan beriringan. Dia berharap, upaya tersebut akan meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yang secara rutin dilaporkan oleh Dinar Standard melalui State of the Global Islamic Economy (SGIE) report.