Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Bidik 16 Juta Nasabah pada 2025, Fokus Sasar Daerah 3T

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan jumlah nasabah naik menjadi 16 juta sepanjang 2025.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan Special Award dalam gelaran Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025)./Bisnis-Arief Hermawan
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan Special Award dalam gelaran Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025)./Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan jumlah nasabah naik menjadi 16 juta sepanjang 2025. Strategi utama yang diusung perseroan akan berfokus pada penguatan program pemberdayaan berbasis pelatihan dan pendampingan.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, sampai dengan pertengahan Maret 2025, terdapat total 15,4 juta nasabah PNM yang aktif dan berada hampir di seluruh wilayah Indonesia. 

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki menyebutkan bahwa tahun ini total nasabah perusahaan ditargetkan mencapai 16 juta. Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan pemberdayaan terus diperluas secara masif guna memperkuat kapasitas dan literasi para nasabah.

“Setiap hari kami menyelenggarakan sekitar 60 kegiatan pelatihan, baik dalam bentuk training, coaching, maupun mentoring. Sepanjang tahun, total kegiatan pemberdayaan yang kami lakukan bisa mencapai lebih dari 15.000 event,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (30/6/2025). 

PNM juga berencana menyasar masyarakat unbankable dan invisible, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang masih memiliki potensi besar. Menurut Sunar, daerah 3T menjadi fokus lantaran belum tersentuh oleh banyak lembaga keuangan.

“Di sana hampir tidak ada kompetitor karena secara bisnis belum tentu menguntungkan pada tahun pertama. Namun kami membidik pertumbuhan jangka panjang,” pungkasnya. 

Seiring dengan perluasan jangkauan dan program pemberdayaan, kinerja keuangan PNM juga diharapkan mengalami pertumbuhan usai tahun buku 2024 mencatatkan lonjakan drastis. 

Sepanjang 2024, PNM dan entitas anak mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp1,49 triliun atau melonjak signifikan dari kinerja tahun sebelumnya yang meraih laba senilai Rp1,64 triliun.

Kenaikan laba sejalan dengan pendapatan dan beban bunga dan syariah bersih mencapai Rp13,37 triliun atau naik 9,64% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp10,55 triliun. 

“Tahun ini, kami optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih dua digit. Salah satu faktor pendorong utamanya adalah kolaborasi yang semakin intens dan peningkatan kualitas pembiayaan,” ungkap Sunar Basuki.

Sementara itu, pertumbuhan penyaluran pembiayaan tidak ditargetkan tumbuh setinggi laba. Meski demikian, dia menyatakan bahwa peningkatan kualitas kredit diharapkan mampu menjaga profitabilitas perusahaan secara berkelanjutan.

Hingga akhir tahun lalu, jumlah penyaluran pembiayaan PNM secara konsolidasi mencapai Rp73,93 triliun dengan jumlah nasabah pembiayaan mencapai sebanyak lebih dari 15,4 juta nasabah. Adapun, jumlah kantor layanan mencapai sebanyak 4.594 diikuti wilayah pembiayaan yang mencakup 452 kabupaten/kota dan 6.165 kecamatan di 36 provinsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper