Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Kencana Graha bakal diambilalih untuk mendukung perekonomian daerah di Kepulauan Riau (Kepri). Pengumuman hasil pengambilalihan dijadwalkan berlangsung pada 5–30 Agustus 2025.
Mengutip pengumuman yang dimuat dalam Harian Bisnis Indonesia, Senin (14/7/2025), disebutkan bahwa industri BPR di Kepri memiliki peran penting dalam mendukung pembiayaan kepada usaha mikro dan kecil (UMK).
Namun, kontribusi BPR terhadap UMK dan perekonomian daerah masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya porsi pembiayaan yang disalurkan.
“Potensi BPR di Kepri sangat tinggi, dengan rata-rata nilai deposito mencapai Rp250 juta, lebih besar dibandingkan rata-rata nasional,” tulis manajemen BPR Kencana Graha dalam pengumuman tersebut.
Potensi itu turut tercermin dari kinerja perbankan di wilayah Kepri, yang mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,05% untuk segmen UMKM dan 10,51% untuk non-UMKM sepanjang 2022–2023. Kredit investasi bahkan menunjukkan kenaikan tertinggi, yakni sebesar 21,04%.
“BPR diharapkan dapat semakin mendukung pengembangan UMK, memperkuat ekonomi daerah, serta berkontribusi optimal melalui fungsi intermediasi yang sehat dan kompetitif,” tulis pengumuman tersebut.
Baca Juga
Terdapat lima nama yang akan mengambil alih yaitu Harry Sakti Saputra, Isno, Sudiman, Willim Martheus, dan Jalal. Sebelum dilakukan akuisisi saham BPR Kencana Graha, komposisi pemegang saham sebagai berikut, yaitu Darsono Liman (45%), Eddy Hussy (27%), Sarinandes Hussi (18%), dan Sri Redjeki Soedarsono (10).
Kemudian, usai pengambilalihan, maka pemegang saham menjadi Harry Sakti Saputra (25%), Isno (19%), Sudiman (19%), Willim Martheus (19), dan Jalal (18%).
Manajemen BPR Kencana Graha juga menjabarkan bahwa pengambilalihan ini memiliki sejumlah tujuan strategis, antara lain pertama meningkatkan kapasitas dan kinerja bank. Kedua, diversifikasi dan pengembangan produk dan layanan. Ketiga, perluasan jangkauan pasar.
Keempat yakni meningkatkan tata kelola perusahaan. Kelima, peningkatan nilai ekonomi dan sosial. Keenam, penguatan struktur modal dan manajemen risiko. Ketujuh, mengoptimalkan potensi peertumbuhan jangkan panjang. Terakhir, peningkatan layanan pelanggan dan kepuasan nasabah.
Pihak pengakuisisi disebut telah menyiapkan dana pengambilalihan dalam bentuk deposito di BPR Kencana Graha. Sumber dana tersebut berasal dari kekayaan pribadi berupa aset, dana yang mengendap, serta hasil investasi. Manajemen menegaskan bahwa dana pengambilalihan bukan berasal dari pinjaman, fasilitas pembiayaan dari pihak manapun, maupun dari tindak pencucian uang.
Setelah pengambilalihan, BPR Kencana Graha berencana untuk memperkuat permodalan, mengembangkan produk dan strategi pemasaran, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko, meningkatkan kesehatan keuangan, mengembangkan sumber daya manusia, serta melakukan transformasi digital.
Adapun jadwal pelaksanaan pengambilalihan direncanakan sebagai berikut:
- Penandatanganan rancangan pengambilalihan: 10–15 November 2024
- Persetujuan dewan komisaris atas rancangan pengambilalihan: 10–15 November 2024
- Penyampaian dokumen permohonan persiapan pelaksanaan kepada OJK: 10 Desember 2025
- Penandatanganan akta pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar: 31 Juli–30 Agustus 2025
- Pengumuman hasil pengambilalihan oleh BPR Kencana Graha: 5–30 Agustus 2025
- Penyampaian laporan pelaksanaan kepada OJK: 1–20 September 2025