Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Jagung Hingga Peternak Ayam Terancam Kesepakatan Dagang Indonesia-Amerika Serikat

Sebelumnya Indonesia telah mendapatkan ketetapan tarif yakni 32% dan berlaku 1 Agustus 2025 mendatang.
Gedung Capitol di Washington, DC, Amerika Serikat./Reuters-Daniel Cole
Gedung Capitol di Washington, DC, Amerika Serikat./Reuters-Daniel Cole

Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dengan pemerintah Indonesia menimbulkan kekhawatiran dikalangan pekerja. Meski detail perjanjian belum dirilis, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut dirinya dan Presiden Prabowo telah mencapai kesepakatan berupa tarif 19% untuk barang-barang Indonesia jika masuk ke pasar Amerika Serikat.

Sedangkan sebaliknya, seluruh produk dari negeri Paman Sam itu akan dibebaskan bea masuk ke Indonesia alias 0%.

Dengan kesepakatan ini, Trump mengklaim akan menguntungkan bagi petani, peternak, dan nelayan Amerika Serikat. Trump menyebut rakyatnya mendapat akses pasar Indonesia yang memiliki populasi lebih dari 280 juta orang secara langsung.

“Indonesia akan membayar kepada Amerika Serikat tarif sebesar 19% atas semua barang yang diekspor ke AS, sementara ekspor AS ke Indonesia akan bebas dari tarif dan hambatan non-tarif,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar mengingatkan kesepakatan berat sebelah ini mengancam lapangan pekerjaan di Indonesia seperti sektor pertanian hingga peternakan.

"Saat ini harga jagung lokal di Indonesia sekitar Rp4.500 per kilogram sementara jagung impor dari Amerika Rp3.000 per kilo [termasuk hambatan tarif]. Apalagi jadi 0% [bea masuknya], maka pasokan jagung Amerika akan membanjiri pasal lokal. Jumlah petani jagung sekitar 6,18 juta orang [yang terancam tidak mampu berproduksi karena kalah harga]," kata Timboel kepada Bisnis dikutip Kamis (17/7/2025).

Dia juga mengkhawatirkan sektor peternakan. Timboel yang mengutip data Samuel Sekuritas menyebut tarif 0% akan memgancam 5 juta pekerjaan di industri peternakan ayam akibat produk dari Amerika yang lebih murah.

"Produksi lokal jagung, ayam dan pertanian lainnya bisa ambruk di pasar lokal karena serbuan hasil pertanian Amerika," katanya menyesalkan.

Timboel meminta detail perjanjian yang baru akan ditandatangani beberapa waktu ke depan untuk mengantisipasi semua risiko yang timbul, termasuk akan semakin maraknya pemutusan hubungan kerja, terbatasnya ketersediaan lapangan kerja akibat impor, melemahnya daya beli dan janji pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 yang dicita-citakan RPJMN 2025 - 2029 akan sulit dicapai.

"Seharusnya Indonesia tidak perlu mengobral sana-sisi hanya untuk menurunkan tarif. Yang seharusnya dilakukan pemerintah pada intinya adalah menciptakan kondisi pembentukan harga yg lebih rendah di dalam negeri sehingga ketika barang kita kena tarif 19% atau 32%, kita bisa lebih kompetitif harga jualnya, seperti turunkan suku bunga pinjaman, subsidi harga energi, hingga hapuskan ilegal cost" katanya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan memangkas bea masuk barang dari Indonesia ke negaranya. Trump menyebut Indonesia membayar 19% atas barang yang dikirim ke pasar Amerika Serikat. Saat yang sama, barang dari Amerika Serikat dapat membanjiri pasar Indonesia dengan tarif 0%. 

"Mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun," kata Trump dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

Presiden Amerika Serikat itu juga menyebut dengan kesepakatan ini, Amerika akan diuntungkan karena tanpa tarif impor. Hasilnya produk mereka dapat lebih bersaing di Indonesia. "Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia."

Dalam data Bloomberg, sebelumnya Indonesia telah mendapatkan ketetapan tarif yakni 32% dan berlaku 1 Agustus 2025 mendatang. Dengan kesepakatan ini, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mendapatkan kepastian negosiasi tarif untuk masuk ke pasar Amerika.

Sebagai bagian dari perjanjian ini, Trump menyebut Indonesia juga meningkatkan belanja dari Amerika serikat seperti produk minyak dan gas senilai US$15 miliar (setara sekitar Rp244 triliun), produk pertanian senilai US$4,5 miliar (Rp73 triliun), hingga 50 jet Boeing Co., "Banyak di antaranya adalah 777," kata Trump kemudian di media sosial.

Boeing 777 adalah jenis pesawat berbadan lebar bermesin ganda. Jenis pesawat ini umumnya digunakan untuk penerbangan jarak menengah dan jarak jauh. Kapasitas jenis ini berkisar 314-396 penumpang.

Meski menetapkan tarif untuk Indonesia lebih rendah dari Vietnam yang mencapai 20%, Trump tetap memasukkan ancaman jika terjadi transshipment alias pinjam bendera perdagangan. "Jika ada transshipment dari negara dengan tarif yang lebih tinggi, maka tarif tersebut [tarif asal negara transshipment] akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan Indonesia," tambah presiden.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro