Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 8,6% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp2.268,2 triliun pada Juni 2025. Realisasi itu terbilang stagnan dibandingkan pertumbuhan 8,7% YoY pada Mei 2025 yang mencapai Rp2.252,5 triliun.
Data Analisis Uang Beredar BI yang dikutip pada Selasa (22/7/2025) menunjukkan adanya perbaikan pada penyaluran seluruh komponen kredit konsumsi, yakni kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), serta kredit multiguna.
Penyaluran KPR tumbuh 8,8% YoY hingga bulan keenam tahun ini, lebih tinggi dibandingkan pada Mei 2025 dengan laju pertumbuhan 8,0% YoY. Sebanyak Rp816,5 triliun telah disalurkan perbankan untuk kredit sektor perumahan.
Pertumbuhan KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) turut menopang pertumbuhan kredit properti sebesar 5,6% YoY menjadi Rp1.457 triliun pada Juni 2025.
Jenis kredit lain yang menopang pertumbuhan kredit properti ialah kredit real estate yang meningkat 7% YoY, serta kredit konstruksi yang naik 0,6% YoY pada periode yang sama.
Lebih lanjut, kredit kendaraan bermotor melanjutkan tren pertumbuhan lebih tinggi dengan persentase 5,5% YoY menjadi Rp145 triliun pada Juni 2025.
Baca Juga
Jumlah tersebut membaik dari pertumbuhan 5,1% YoY pada bulan sebelumnya, serta dari pertumbuhan 4,3% YoY pada April 2025.
Sementara itu, persentase pertumbuhan kredit multiguna kembali ke level dobel digit yakni 10,7% YoY menjadi Rp1.306,7 triliun pada bulan keenam tahun ini, usai tumbuh 9,6% pada Mei 2025.
Sebelumnya, sejumlah bank menyiapkan langkah mitigasi risiko kredit konsumsi di tengah tekanan perekonomian domestik. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), misalnya, memutuskan untuk memperketat seleksi dan penilaian kredit pada pembiayaan konsumtif.
“Segmen rumah tangga memang rentan terhadap tekanan ekonomi saat ini dan sebagai langkah mitigasi kami memperkuat proses seleksi dan penilaian kelayakan kredit khususnya pada segmen rumah tangga yang menunjukkan peningkatan potensi risiko,” ujar Consumer Lending Business Head Bank Danamon Enriko Sutarto, Jumat (27/6/2025).
Sementara itu, PT Bank Mega Syariah memandang bahwa inovasi digital menjadi strategi yang digunakan untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan konsumer.
“Inovasi digital menjadi semakin penting untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kenyamanan nasabah,” kata Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi, beberapa waktu lalu.