Bisnis.com, JAKARTA — Bank-bank pelat merah atau bank BUMN menjadi elemen penting dalam pelaksanaan proyek mercusuar pemerintah, yakni Koperasi Desa Merah Putih. Langkah mitigasi risiko hingga pendampingan turut disiapkan perbankan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memandang bahwa peluncuran Kopdes Merah Putih merupakan momentum penting dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sejak program tersebut mulai digaungkan, BRI telah merancang model pembiayaan yang sehat dan memiliki risiko pengembalian dana yang terjaga. Skema pembiayaan disesuaikan berdasarkan skala usaha dan dihitung sesuai dengan estimasi omzet bisnis.
“Melalui sinergi layanan keuangan, pendampingan usaha, serta pemberdayaan masyarakat desa, BRI akan terus mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di tengah masyarakat,” kata Hery dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (23/7/2025).
Baca Juga : Simpang Siur Skema Pendanaan Kopdes Merah Putih |
---|
Menurutnya, BRI akan mengoptimalkan layanan agen keuangan tanpa kantor yakni AgenBRILink yang terintegrasi dengan koperasi, terutama bagi masyarakat desa.
Selain itu, perseroan juga berupaya mengatasi tantangan kapasitas manajerial serta transparansi dalam pencatatan keuangan koperasi dengan menggenjot pendampingan bisnis oleh Rumah BUMN dan Desa BRILiaN. Pihaknya juga mendorong koperasi yang memiliki potensi produk lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya.
“Bank tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi juga bisa me-leverage bisnis yang ada. Misalnya, di desa mereka memiliki produksi kerajinan atau produk spesifik yang ingin diekspor, BRI bisa memfasilitasi melalui mekanisme business matching,” jelasnya.
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI menyatakan dukungan perseroan terhadap program Kopdes Merah Putih melalui berbagai program pendampingan.
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan bahwa perseroan berfokus pada penggerakan ekonomi lokal sebagai langkah awal pengentasan kemiskinan.
“Kami ambil peran dari sisi penguatan kapasitas usaha UMKM, koperasi dan juga dukungan terhadap akses pembiayaan yang sehat dan berkualitas,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, BSI akan menyiapkan rancangan pilot project dua Kopdes Merah Putih di Aceh, penyelenggaraan literasi keuangan syariah, penguatan kapasitas kelembagaan koperasi, hingga penguatan teknologi dan digitalisasi.
Selain itu, optimalisasi agen laku pandai BSI sebagai bagian dari usaha koperasi juga terus didorong. BSI Agen disebut dapat menjadi salah satu bisnis utama koperasi dalam melayani sejumlah kebutuhan transaksi keuangan masyarakat.
“Perseroan juga memberikan akses pembiayaan kepada koperasi yang telah memiliki kemampuan dalam mengelola usaha dan telah mencatatkan profit,” jelas Bob.
Tak jauh berbeda, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyiapkan strategi digitalisasi layanan keuangan dan perbaikan sarana prasarana dalam menyokong penyelenggaraan Kopdes Merah Putih.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan bahwa pihaknya mengoptimalkan layanan Mandiri Agen dan transaksi QRIS, serta memastikan kesiapan infrastruktur layanan secara fisik.
“Digitalisasi koperasi tidak bisa dilepaskan dari kesiapan sarana dan sistem. Kami hadir untuk memastikan koperasi memiliki kanal layanan yang modern sekaligus tempat usaha yang layak dan profesional,” kata Darmawan dalam keterangannya.
Melalui pendekatan tersebut, dia berharap agar Kopdes Merah Putih dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan. Dengan demikian, tujuan untuk memperkuat perekonomian rakyat melalui pembangunan institusi yang profesional dan berbasis ekosistem dapat tercapai.