Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Pengguna QRIS Tembus 57 Juta Orang per Semester I/2025

Pengguna QRIS capai 57 juta pada semester I/2025, mendukung UMKM selama pandemi. QRIS kini tersedia di Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, dan segera di China.
Pegawai memberikan donasi menggunakan pindai QRIS dalam OCTO Mobile di sela-sela Safari Ramadan 1445 H di Tangerang Selatan, Banten pada Senin (18/3/2024).  / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai memberikan donasi menggunakan pindai QRIS dalam OCTO Mobile di sela-sela Safari Ramadan 1445 H di Tangerang Selatan, Banten pada Senin (18/3/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan hingga Juni 2025 atau semester I/2025 jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 57 juta orang.

Semula, Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI Anastuty K. menyebut dalam perkembangannya QRIS bak game changer yang membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kala pandemi Covid-19 terjadi pada 2020-2022.

“Ini cukup membantu UMKM untuk terus berjualan tanpa harus secara in person Ketemu dengan buyer-nya. Jadi kalau data terakhir adalah sekarang ada 57 juta pengguna QRIS, 39,3 juta-nya adalah UMKM,” katanya dalam acara peluncuran Amartha Financial Group, Selasa (26/8/2025).

Lebih lanjut, Anastuty juga menyebut teranyar Indonesia baru saja meluncurkan implementasi penggunaan QRIS di Jepang pada 17 Agustus 2025 atau bertepatan dengan HUT ke-80 RI.

Adapun, dalam materinya perkembangan QRIS Cross Border kini telah diresmikan di empat negara yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Di Thailand sudah terjadi lebih dari 900 ribu transaksi dengan total nominal Rp435,7 miliar.

Sementara itu, di Malaysia sudah ada lebih dari 4 juta transaksi dengan total nominal senilai Rp1,2 triliun. Di Singapura transaksi terjadi lebih dari 200 ribu kali dengan total nominal Rp77,1 miliar. 

Anastuty berujar saat ini Indonesia juga tengah meluncurkan sandbox atau uji coba untuk QRIS Cross Border di China. Perluasan ini diharapkan dapat memudahkan segala pihak.

“QRIS ini jadi semakin memudahkan. Selain untuk turis, bisa dimanfaatkan untuk turisme. Ini juga bisa mendorong UMKM kita untuk terus bisa diakses oleh pembeli dari luar,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, BI menyebut sistem pembayaran dengan kode QR milik Indonesia atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) akan bisa digunakan di China pada akhir 2025. Kini, persiapannya sudah memasuki tahapan sandbox atau uji coba.  

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menjelaskan, pembayaran transaksi melalui QRIS di China sedari awal ditargetkan untuk bisa berlaku pada akhir tahun ini. Hal itu berbeda dengan Jepang, di mana QRIS sudah bisa mulai digunakan pada 17 Agustus 2025 lalu atau bertepatan dengan HUT ke-80 RI.  

Selain itu, pemberlakuan QRIS di China dan Jepang berbeda. Penggunaan QRIS di Jepang hanya bisa berlaku secara outbound, atau digunakan oleh warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri.  

Sementara itu, penggunaan QRIS di China bisa berlaku untuk dua sisi yakni warga Indonesia yang bepergian ke Negeri Panda tersebut (outbound), maupun turis dari negara itu yang datang ke Indonesia (inbound).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro