BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) menggenjot pendapatan premi ritel dengan membidik nasabah dari kalangan karyawan perkantoran.
Ernita Sari, Business Support Deputy Division HeadAdira Insurance, mengatakan salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan membuka outlet di kawasan perkantoran di Jakarta.
“Untuk memberikan kemudahan bagi para pekerja kantor yang membutuhkan asuransi mobil,” katanya, Selasa (30/4/2013).
Segmen ritel terutama dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor masih menjadi kontributor utama pendapatan premi perseroan yang hingga kuartal I/2013 mencapai sekitar Rp400 miliar, meningkat Rp13 miliar dibandingkan perolehan premi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan premi pada periode ini meningkat tipis. Menurut Hardianto Wirawan, Corporate Strategic Planning Division Head Adira Insurance, hal ini terjadi karena pasar industri asuransi umum belum menemukan keseimbangan baru setelah terpukul oleh aturan uang muka minimal kredit kendaraan bermotor yang menyebabkan penjualan kendaraan bermotor melambat dan berpengaruh pada bisnis asuransi kendaraan.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya berhasil menekan rasio klaim menjadi 65%, lebih rendah sekitar 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sehingga dapat mendongkrak perolehan laba.
“Rasio klaim dapat lebih baik akibat adanya strategi seleksi risiko dan manajemen klaim yang lebih baik,” katanya.
Hardianto juga menilai regulasi pemerintah terkait mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) mampu mengerek kembali performa penjualan di industri otomotif sehingga turut mendukung bisnis asuransi kendaraan bermotor.
Pada tahun 2012 ini, Adira Insurance mencatatkan premi bruto sebesar Rp1,75 triliun, tumbuh 16% dibandingkan dengan tahun 2011. Perseroan juga membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp343 miliar pada tahun 2012.