Bisnis.com, JAKARTA – Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama periode Ramadan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai.
Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia mengatakan tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 20%, antara lain dipengaruhi oleh faktor pembagian gaji ke-13 PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp 103,1 triliun atau meningkat Rp17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Kebutuhan uang pecahan besar (UPB) diproyeksikan sebesar Rp 93,4 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) diproyeksikan Rp 9,7 triliun.
“Bank Indonesia meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan,” ujar, dalam siaran persnya Kamis (10/7/2013)
Keterangan | Proyeksi Outflow Ramadhan / Idul Fitri (Juta Rp) | Realisasi Outflow Ramadhan/ Idul Fitri (Juta Rp) | Selisih | |
Nominal (Juta Rp) | Persentase (%) | |||
Uang Kertas | 102.985.540 | 85.587.009 | 17.398.531 | 20,3% |
Uang Logam | 156.263 | 95.892 | 60.371 | 63,0% |
UK+UL | 103.141.803 | 85.682.900 | 17.458.903 | 20,4% |
Uang Pecahan Besar | 93.418.002 | 78.426.821 | 14.991.181 | 19,1% |
Uang Pecahan Kecil | 9.723.802 | 7.256.079 | 2.467.722 | 34,0% |
UPB+UPK | 103.141.803 | 85.682.900 | 17.458.903 | 20,4% |