Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuangan Tetap Aman Setelah di-PHK? Ini Kuncinya

Perencana Keuangan QM Finansial, Muhammad Teguh mengatakan bahwa peristiwa PHK adalah sebuah kondisi yang sangat darurat, sehingga setiap karyawan sangat dianjurkan memiliki dana darurat untuk mampu bertahan dari situasi tersebut.
/Menjadi karyawan harus siap dengan status PHK
/Menjadi karyawan harus siap dengan status PHK

Bisnis.com, JAKARTA - “Sementara ini, saya masih menyimpan dana dalam bentuk tabungan, belum diinvestasikan yang lain, apalagi pasar saham,” tutur Markus Gabriel, seorang karyawan perusahaan swasta di Jakarta, belum lama ini.

Markus mengaku belum memiliki rencana investasi selain tabungan, sebagai persiapan masa depannya, termasuk untuk dana darurat apabila sewaktu-waktu terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pihaknya masih belum tertarik menginvestasikan dananya pada pasar saham lantaran minimnya pengetahuan tentang investasi tersebut dan takut mengalami kerugian.

Namun demikian, tabungan tidak akan menjadi pilihan investasi satu-satunya baginya mengingat mimpi jangka panjangnya adalah menjadi seorang tuan tanah.

“Ke depan, kalau pun selain tabungan, kemungkinan besar saya akan memilih menginvestasikan pada reksadana, karena di sana sudah ada manager investasi yang menanganinya, jadi lumayan aman meskipun saya belum begitu mengetahui caranya," tuturnya.

Apa yang menjadi impian Markus, mungkin juga menjadi impian Anda. Lalu bagaimana agar mimpi itu dapat terwujud, sementara ancaman PHK masih menjadi momok yang menakutkan bagi para pekerja.

Perencanaan keuangan dan pilihan investasi seperti apakah yang seharusnya disiapkan agar mampu bertahan dan survive apabila ditengah perjalanan karir harus mengalami PHK?

Perencana Keuangan QM Finansial, Muhammad Teguh mengatakan bahwa peristiwa PHK adalah sebuah kondisi yang sangat darurat, sehingga setiap karyawan sangat dianjurkan memiliki dana darurat untuk mampu bertahan dari situasi tersebut.

“Sangat dianjurkan setiap karyawan menyiapkan dana darurat minimal sebesar empat kali pengeluaran bulanan. Ini untuk lajang, sedangkan untuk yang sudah berkeluarga nilainya lebih besar lagi, yakni enam kali pengeluaran bulanan bagi yang belum memiliki anak. Untuk yang memiliki anak satu sebesar sembilan kali pengeluaran bulanan,” terangnya.

BERTAHAN
Teguh memaparkan dengan memiliki dana darurat minimal empat kali pengeluaran bulanan tersebut, maka apabila sewaktu-waktu terkena PHK, maka dana darurat itu setidaknya masih dapat membantu untuk bertahan hidup selama empat bulan ke depan, dengan asumsi pengeluaran yang sama sebelum terkena PHK.

Artinya, lanjut Teguh dalam jangka waktu tersebut pula, karyawan yang terkena PHK dapat memiliki kesempatan setidaknya empat bulan ke depan untuk memiliki atau mendapatkan pekerjaan baru pula, tanpa mengalami kesulitan pengeluaran.

Sebenarnya, lanjutnya, besaran rasio perkalian tersebut, apakah harus empat atau enam atau sembilan kali pengeluaran bulanan, tidak ada patokan pastinya.

“Tetapi kalau di Amerika Serikat, biasanya perhitungan itu berdasarkan potensi tingkat pengangguran. Jadi kalau tingkat pengangguran semakin tinggi berarti mencari kerja semakin susah, maka otomatis sebaiknya rasio perkaliannya juga semakin besar, agar waktu yang dimiliki untuk bertahan sekaligus mencari pekerjaan baru semakin panjang,” terangnya.

Menurutnya untuk menyiapkan dana darurat tersebut sebaiknya dilakukan sejak dini, dan tidak harus langsung empat kalinya, bisa bertahap hingga terpenuhi minimal empat kali pengeluaran bulanan.

Setelah menyiapkan dana darurat, sebaiknya dana yang dimiliki tidak hanya disimpan dalam tabungan saja, tetapi juga diinvestasikan, seperti deposito atau reksadana atau bahkan pasar modal.

“Tidak harus memilih salah satu di antaranya, bisa juga disebar untuk ketiga jenis investasi tersebut,” tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper