Bisnis.com, JAKARTA— Bisnis remitansi sejauh ini memang cukup menggiurkan termasuk bagi perbankan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk misalnya telah mematok target pendapatan dari bisnis layanan transaksi remitansi mereka tahun ini tumbuh hingga 20%.
Head of International Senior Vice President BNI A Firman Wibowo menyebutkan bisnis remitansi yang dijalankan tahun lalu mampu melampaui target hingga 117%. Rata-rata pendapatan BNI dari remitansi sekitar Rp226 miliar per tahun.
Total remitansi yang dilayani BNI sepanjang 2013 baik incoming transfer (ITR) maupun outgoing transfer (OTR) diketahui meningkat signifikan. Jumlah uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia selama 2013 mencapai US$40,44 miliar melampaui jumlah dana selama periode yang sama pada 2012 yakni sebesar US$37,48 miliar.
Adapun jumlah dana yang ditransfer dari Indonesia ke luar negeri mencapai US$44,4 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$36,75 miliar.
Hal yang sama juga dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Khusus di China saja bank pelat merah itu menangani transaksi hingga 4 miliar renminbi (RMB) untuk layanan remitansi, transaksi ekspor impor, remitansi, money changer sepanjang 2013.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menyebutkan BRI telah membuka layanan transaksi dalam mata uang RMB sejak 2010. Layanan tersebut efektif dimanfaatkan oleh nasabah perusahaan. BRI juga telah mengaktifkan layanan money changer pada 2012 dan pada 2013 transaksi jual beli tercatat sebesar 3,9 juta RMB.
