Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur pada Kamis (13/2/2014), sejalan dengan pertemuan tersebut suku bunga acuan kembali disorot.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan sejumlah data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan perbaikan, akan mempengaruhi sikap BI dalam nenentukan BI Rate.
Rangga mengatakan data tersebut adalah PDB Indonesia diumumkan jauh lebih baik dari perkiraan di kuartal IV 2013, akibat performa ekspor yang membaik. Meski pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013 hanya mencapai 5.78% , atau lebih lambat dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,23%.
Ditambah lagi, ujarnya, surplus neraca perdagangan US$1,5 miliar, yang berarti juga defisit CA kuartal IV yang turun. Di samping itu cadangan devisa naik ke US$101miliar,
“Maka semakin kecil kebutuhan Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate,” katanya.
Tetapi, tambahnya, jangan lupa faktor premium risiko yang sedang naik-selisih antara yield SUN dan US Treasury 10 tahun masih di atas 600bps.
“Peluang yang mengecil bukan berarti tidak ada peluang,” kata Rangga.
